digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Aneurisma intrakranial atau intracranial aneurysm (IA) merupakan kondisi medis berupa pelebaran lokal pada dinding arteri otak. Jika tidak segera ditangani, IA dapat pecah dan menyebabkan perdarahan subarakhnoid (subarachnoid hemorrhage/SAH) yang berakibat pada kematian. Coiling menjadi prosedur penanganan IA yang lebih banyak digunakan karena sifatnya yang minimal invasif dan memiliki tingkat komplikasi yang lebih rendah. Namun, risiko pecah aneurisma selama prosedur (intraprocedure aneurysm rupture/IAR) tetap ada, terutama akibat faktor teknis prosedur yang diasosiasikan dengan gaya kontak berlebih pada dinding aneurisma. Hingga saat ini, prosedur coiling masih bergantung pada pengalaman dan keterampilan intervensionalist tanpa adanya parameter kuantitatif yang baku. Sementara itu, simulasi berbasis phantom telah banyak digunakan sebagai solusi pelatihan intervensi endovascular yang terbukti dapat meningkatkan keterampilan pengguna. Integrasi sensor untuk mengukur umpan balik gaya kontak ke dalam simulator juga terbukti dapat meningkatkan kualitas pelatihan dengan menyediakan metrik evaluasi yang objektif. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan platform berbasis sensor untuk mengukur umpan balik gaya kontak satu titik secara real-time selama prosedur coiling pada phantom pembuluh darah otak dengan aneurisma intrakranial. Dengan menggunakan sensor strain gauge, platform ini dilengkapi dengan rangkaian pengondisi sinyal analog dan pengolahan data secara digital. Proses konversi gaya dilakukan dengan memetakan berbagai variasi massa beban ke dalam besaran gaya melalui perubahan tegangan keluaran strain gauge. Pengujian teknis menunjukkan bahwa platform mampu mencapai resolusi 1 mN dengan rata-rata kesalahan absolut sebesar 0,220 mN dan linearitas mencapai 0,9837 serta deviasi histeresis yang rendah, menunjukkan akurasi dan konsistensi pengukuran yang baik. Platform mampu memberikan responsivitas yang cepat dengan rata-rata waktu respons sebesar 8,998 ± 0,121 milidetik terhadap perubahan gaya yang ditampilkan secara real-time. Platform diterima secara positif sebagai studi awal dan dinilai memiliki potensi kebergunaan yang tinggi untuk diintegrasikan dalam pengembangan media pelatihan coiling melalui pengujian penggunaan oleh tiga dokter bedah saraf. Dalam pengembangannya sebagai suatu media pelatihan, perbaikan perlu dilakukan mencakup penambahan jumlah sensor atau modifikasi desain sensing system, peningkatan realisme anatomi phantom, dan integrasi simulasi aliran darah dinamis.