Asphaltene adalah fraksi paling berat yang ditemukan di dalam minyak bumi dan batu bara.
Berdasarkan kelarutannya, molekul asphaltene didefinisikan sebagai fraksi yang larut dalam
aromatik namun tidak dapat larut dalam senyawa n-alkana. Struktur molekul asphaltene secara
umum terdiri dari hidrokarbon poliaromatik (PAH), memiliki gugus samping berupa rantai
alifatik, dan memilki heteroatom seperti N, O, S. Molekul asphaltene dari sumber yang
berbeda mempunyai struktur yang berbeda juga. Pelarut, heteroatom, dan temperatur
merupakan faktor dapat mempengaruhi pembentukan agregat pada molekul asphaltene. Oleh
karena itu, tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh heteroatom, pelarut, dan
temperatur terhadap proses agregasi asphaltene. Selain itu, interaksi yang terjadi pada sistem
juga turut dianalisis. Simulasi MD (Dinamika Molekul) dilakukan pada molekul asphaltene
dalam berbagai sistem pelarut antara lain air, heksana, dan toluena dengan variasi temperatur.
Temperatur yang digunakan untuk simulasi adalah 300 K, 330 K, dan 360 K, dengan tekanan
1 bar. Molekul asphaltene yang digunakan dalam penelitian ini merupakan model asphaltene
CA21 yang dimodifikasi dengan penambahan rantai alkil dan variasi posisi serta jenis
heteroatom. Semua simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak GROMACS versi
2024.3. Setelah simulasi MD, analisis trayektori seperti perhitungan jarak minimum antar
molekul dan distribusi fungsi radial (RDF) telah dilakukan. Berdasarkan analisis trayektori,
asphaltene hanya teragregasi dalam pelarut air. Di dalam pelarut heksana, asphaltene tidak
teragregasi dengan stabil, sedangkan dalam toluena tidak teragregasi. Perilaku yang berbeda
ditunjukkan oleh sistem asphaltene model O4 dalam pelarut heksana dan toluena. Asphaltene
model O4 dapat membentuk ikatan hidrogen O---H pada ujung rantai alifatik antar molekul.
Kenaikan temperatur dapat membuat asphaltene teragregasi lebih cepat. Posisi 3 pada gugus
alifatik membentuk agregasi lebih lama dibandingkan posisi lainnya dengan urutan kecepatan
agregasi S>N>O. Hasil RDF menunjukkan jarak interaksi antar molekul asphaltene yang
disimulasikan pada penelitian ini < 1 nm. Hal tersebut menandakan interaksi ?-? yang terjadi
sebagian besar adalah paralel atau paralel offset.