Limbah konstruksi merupakan salah satu masalah lingkungan yang signifikan dan
terus meningkat seiring dengan pesatnya pembangunan infrastruktur. Salah satu
solusi inovatif untuk mengurangi dampak dari permasalahan ini adalah
menerapkan teknologi konstruksi digital berbasis manufaktur aditif dengan
berbahan semen yang dikenal sebagai 3D Concrete Printing. Ordinary Portland
Cement (OPC) merupakan material utama yang digunakan dalam teknologi
konstruksi berbasis manufaktur aditif. Namun, peningkatan penggunaan OPC
secara signifikan berkontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca,
terutama karbon dioksida (CO?). Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk
memanfaatkan limbah daur ulang sebagai Supplementary Cementitious Material
(SCM) guna mengurangi penggunaan semen konvensional. Eggshell dan limestone
powder yang dikombinasikan dengan fly ash akan digunakan dalam penelitian ini.
Eggshell dan limestone powder diganti dengan semen berkisar 10% dan 20%
sedangkan fly ash 10%. Pengujian properties beton segar yang dilakukan adalah
Flow Table, Vicat Needle, Direct Shear, dan Uniaxial Unconfined Compression
Test (UUCT) sedangkan beton keras adalah kuat tekan mortar dengan alat
Universal Testing Machine (UTM) dengan metode curing menggunakan
merendam ke dalam air pada 3, 7 dan 28 hari. Selain itu, analisis printability
properties untuk menentukan campuran yang tepat dan properti beton segar dan
beton keras dengan penambahan eggshell dan limestone powder yang dikombinasi
dengan fly ash untuk digunakan pada 3D Concrete Printing. Studi eksperimental membuktikan bahwa penambahan eggshell powder dan
kombinasi fly ash terhadap properties beton segar dapat mengurangi workability
sehingga berpengaruh terhadap aspek buildability yang baik. Selain itu
penambahan limestone powder dapat meningkatkan workability yang berdampak
buruk terhadap aspek buildability, sedangkan penambahan fly ash mengurangi
workability akan tetapi meningkatkan aspek buildability.