digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Limbah konstruksi merupakan salah satu masalah lingkungan yang signifikan dan terus meningkat seiring dengan pesatnya pembangunan infrastruktur. Salah satu solusi inovatif untuk mengurangi dampak dari permasalahan ini adalah menerapkan teknologi konstruksi digital berbasis manufaktur aditif dengan berbahan semen yang dikenal sebagai 3D Concrete Printing. Ordinary Portland Cement (OPC) merupakan material utama yang digunakan dalam teknologi konstruksi berbasis manufaktur aditif. Namun, peningkatan penggunaan OPC secara signifikan berkontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO?). Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memanfaatkan limbah daur ulang sebagai Supplementary Cementitious Material (SCM) guna mengurangi penggunaan semen konvensional. Eggshell dan limestone powder yang dikombinasikan dengan fly ash akan digunakan dalam penelitian ini. Eggshell dan limestone powder diganti dengan semen berkisar 10% dan 20% sedangkan fly ash 10%. Pengujian properties beton segar yang dilakukan adalah Flow Table, Vicat Needle, Direct Shear, dan Uniaxial Unconfined Compression Test (UUCT) sedangkan beton keras adalah kuat tekan mortar dengan alat Universal Testing Machine (UTM) dengan metode curing menggunakan merendam ke dalam air pada 3, 7 dan 28 hari. Selain itu, analisis printability properties untuk menentukan campuran yang tepat dan properti beton segar dan beton keras dengan penambahan eggshell dan limestone powder yang dikombinasi dengan fly ash untuk digunakan pada 3D Concrete Printing. Studi eksperimental membuktikan bahwa penambahan eggshell powder dan kombinasi fly ash terhadap properties beton segar dapat mengurangi workability sehingga berpengaruh terhadap aspek buildability yang baik. Selain itu penambahan limestone powder dapat meningkatkan workability yang berdampak buruk terhadap aspek buildability, sedangkan penambahan fly ash mengurangi workability akan tetapi meningkatkan aspek buildability.