digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1999 TS PP NASRIEN 1-cover.pdf

File tidak tersedia

1999 TS PP NASRIEN 1-bab1.pdf
File tidak tersedia

1999 TS PP NASRIEN 1-bab2.pdf
File tidak tersedia

1999 TS PP NASRIEN 1-bab3.pdf
File tidak tersedia

1999 TS PP NASRIEN 1-bab4.pdf
File tidak tersedia

1999 TS PP NASRIEN 1-bab5.pdf
File tidak tersedia

1999 TS PP NASRIEN 1-pustaka.pdf
File tidak tersedia

Abstrak : Berdasarkan arahan kebijaksanaan pembangunan Sulawesi Selatan yakni, perwilayahan komoditas, Kabupaten Gowa termasuk kawasan pengembangan KARAENGLOMPO dengan sentra produksi pengembangan komoditas Hortikultura dan jagung. Kabupaten Gowa salah satu sentra produksi jagung Sulawesi Selatan posisinya sangat panting, namun menghadapi tantangan alih fungsi lahan pertanian menyebabkan secara kuantitatif luas areal panen pertanian jagung menyusut.Oleh karena itu potensi lahan kering tersedia cukup luas dapat dimanfaatkan. Masalah lain adanya Ketidakmerataan prasarana penunjang dan beragamnya potensi di berbagai Kecamatan sehingga pengalokasian faktor produksi inefisiensi . Oleh karena itu. maka perlu dilakukan studi arahan pengembangan komoditi jagung di Kabupaten Gowa, dengan mengidentifikasi faktor-faktor penentu yang berpengaruh, dilanjutkan dengan penilaian. Ada sembilan kecamatan yang akan dinilai berdasarkan potensi yang dimilikinya dengan mengelompokkan menjadi dua, yaitu faktor penentu bersifat alamiah seperti, luas panen, produktivitas, potensi surplus, potensi lahan kering, dan potensi kapasitas air sedangkan faktor non alamiah yaitu, rasio tenaga kerja, rasio penyuluh pertanian (PPL), ketersediaan prasarana jalan (daya hubung internal) dan faktor ketersediaan fasilitas sosial ekonomi. Dengan menggunakan analisis skalogram pada faktor penentu alamiah , terpilih wilayah kecamatan yang potensi tinggi. Dari Hasil analisis yang dilakukan, ada dua wilayah kecamatan berpotensi tinggi, yaitu Kecamatan Tompobulu dan Bungaya Berdasarkan hasil tersebut, selanjutnya Arahan pengembangan komoditi jagung diarahkan untuk meningkatkan kinerja faktor-faktor non alamiah yang masuk kategori rendah.