digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Zoonosis merupakan ancaman kesehatan global yang berpotensi menyebabkan kerugian ekonomi signifikan. Di Indonesia, penyakit zoonosis menunjukkan perkembangan kasus yang fluktuatif, termasuk di Kota Bandung. Pasar Burung Sukahaji menjadi lokasi berisiko tinggi akibat interaksi manusia-hewan yang intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring program pengendalian zoonosis berbasis One Health, menganalisis dampaknya terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku pedagang, serta mengevaluasi kondisi lingkungan pasar dan efektivitas program dalam mengurangi risiko zoonosis. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data diperoleh melalui dokumentasi, kuesioner, pengambilan sampel lingkungan, dan analisis kerangka RE-AIM (Reach, Effectiveness, Adoption, Implementation, Maintenance). Hasil menunjukkan bahwa program pengendalian zoonosis telah melibatkan pemangku kepentingan dan menyusun rencana aksi, tetapi implementasinya masih terbatas akibat kurangnya prioritas penyakit spesifik dan keterbatasan fasilitas kebersihan terkait penerapan biosekuriti pasar. Evaluasi menunjukkan peningkatan skor dalam pengetahuan, sikap, dan perilaku pedagang setelah program berjalan. Pengujian lingkungan mengidentifikasi area kandang kios sebagai titik utama kontaminasi bakteri, seperti E. coli, Clostridium perfringens, dan S. aureus. Efektivitas awal program terlihat dari cakupan edukasi pedagang hewan yang mencapai 100% serta peningkatan sikap dan perilaku pedagang terhadap pengendalian zoonosis, namun menegaskan pentingnya strategi pengendalian zoonosis berbasis One Health yang lebih terintegrasi, dengan prioritas pada peningkatan edukasi, fasilitas kebersihan, dan pemantauan secara berkelanjutan untuk mencegah risiko penularan zoonosis di Pasar Burung Sukahaji.