digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (“SPBE”) merupakan fasilitas pembotolan atau bottling gas LPG (Liquefied Petroleum Gas) ke dalam tabung berukuran 3 Kg, 5 Kg, 12 Kg, atau 50 Kg dengan merek elpiji. SPBE merupakan fasilitas penting dalam jaringan distribusi elpiji di Indonesia. Saat ini, Kota Sorong yang merupakan kota penting di Provinsi Papua Barat Daya belum memiliki fasilitas SPBE meskipun memmiliki kebutuhan akan elpiji yang tinggi. Kondisi ini menyebabkan masyarakat dan pelaku usaha di Kota Sorong dan sekitarnya mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan elpiji yang stabil dan terjangkau. Untuk itu, PT Equator Bumi Energi (“EBE”) bekerja sama dengan PT Sorong Gas Nusantara (“SGN”) akan melakukan pembangunan infrastruktur SPBE yang berlokasi di Area KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Sorong untuk mengatasi masalah keterbatasan pasokan elpiji di Kota Sorong dan sekitarnya. Adapun tujuan studi ini adalah mengidentifikasikan potensi pasar elpiji di Kota Sorong dan sekitarnya dan melakukan studi kelayakan usaha dari pembangunan fasilitas SPBE di Area KEK Sorong. Metode yang digunakan adalah secara kuantitatif dan kualitatif menggunakan data sekunder dengan menggunakan pendekatan market sizing untuk mengidentifikasikan potensi pasar elpiji menggunakan data yang berasal dari Dirjen Migas (Minyak dan Gas) Kementerian ESDM dan Pertamina Patra Niaga Sorong. Selanjutnya dibuatkan perumusan kelayakan keuangan untuk mengetahui kelayakan usaha dari pembangunan infrastruktur SPBE serta analisis sensitivitasnya menggunakan pendekatan Monte Carlo sebanyak 10.501 iterasi. Hasil studi menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur SPBE di Area KEK Sorong layak untuk dibangun dengan indikator kelayakan berupa IRR (Internal Rate of Return) sebesar 14,74%; NPV (Net Present Value) sebesar Rp 5.775.171.738; PI (Profitability Index) sebesar 1,27; dan DPP (Discounted Payback Period) selama 10,7 tahun dengan catatan konsumsi rata-rata elpiji total sebesar 15,00 ton/hari. Pembangunan infrastruktur SPBE membutuhkan biaya sebesar Rp 21.101.172.404 dengan ukuran lahan 74 m x 49 m atau seluas 3.626 m2.