Tahap pertama pembangunan infrastruktur dasar Ibu Kota Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur menjadi prioritas pemerintah sampai dengan tahun 2025. Instalasi Pengolahan Air Limbah termasuk salah satu infrastruktur dasar yang dibangun pada tahap pertama dengan lingkup pelayanan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.
Dari hasil penyelidikan tanah yang sudah dilakukan pada beberapa titik di lokasi pembangunan, dijumpai lapisan clayshale dari kedalaman -3 m sampai dengan kedalaman akhir bor -60 m. Berdasarkan uji laboratorium slake durability didapatkan hasil index durabilitas medium sedang, sedangkan dari uji x-ray diffraction,didapatkan kandungan beberapa mineral smactite dan ilite. Kondisi tersebut perlu dipertimbangkan dalam menentukan konstruksi pondasi bangunan pengolahan air limbah.
Untuk mendukung struktur kolam instalasi pengolahan air limbah dengan beban total 2415,82 ton, dipilih desain pondasi piled-raft. Analisis daya dukung dan penurunan yang terjadi pada piled-raft dilakukan dengan pendekatan model 2D menggunakan program Geostudio SIGMA/W. Analisis dilakukan dengan mempertimbangkan reduksi kuat geser untuk prediksi kondisi jangka panjang. Dari hasil analisis disimpulkan dengan asumsi reduksi kuat geser 50% dapat digunakan sebagai pendekatan kondisi jangka panjang untuk jenis tanah clayshale di lokasi pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Ibu Kota Nusantara.
Perpustakaan Digital ITB