Implentasi sustainability menjadi aspirasi stakeholder kunci di PT PLN Persero.
Aspirasi tersebut dimulai dari keresahan global hingga regulasi yang mengatur di
tingkat korporasi. Kebijakan strategis sustainability telah dirumuskan dalam
peraturan direksi mengenai kebijakan strategis bisnis berkelanjutan di tingkat
koorporat. Namun saat ini, belum dituangkan dalam strategi objektif perusahaan
khususnya unit operasional transmisi. Disisi lain PT PLN Persero masih melakukan
penilaian kinerja di tingkat strategis dan taktis sehingga belum terdapat model
penilaian kinerja pada tingkat proses bisnis. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi
indikator proses bisnis yang relevan sesuai dengan aktivitas sustainability pada PT
PLN Persero khususnya unit transmisi.
Penelitian ini menggunakan model indikator keberhasilan proses bisnis dengan
penilaian skenario aktivitas input, proses, dan output. Penilaian tersebut dapat
menjawab aspirasi dan tuntutan implementasi sustainability pada unit transmisi
yang terdiri atas berbagai aspek, diantaranya ekonomi, lingkungan, sosial dan
tatakelola. Data pada penelitian ini diambil dari pelaksanaan focus group
discussion, wawancara ahli, dan wawancara manajemen puncak.
Hasil penelitian menunjukkan model dan kerangka berpikir untuk penyusunan
indikator proses bisnis sebagai penilaian kinerja di level operasional. pemetaan
proses bisnis level 2 di unit transmisi sebagai dasar penilaian keberhasilan input,
proses, dan output. Indikator keberhasilan proses bisnis menjadi parameter kinerja
di tingkat operasional dan dapat digunakan sebagai tools penilaian sustainability di
unit transmisi. Penelitian ini menghasilkan matriks penilaian sustainability dengan
berbagai alternatif indikator dari sub kriteria di setiap aktivitas proses bisnis level
2. Penelitian juga memberikan model penilaian sustainability yang terintegrasi
dengan kontrak manajemen unit transmisi dan memberikan strategi pencapaian
yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.