Pekerjaan sebagai pemanen kelapa sawit memiliki risiko tinggi terjadinya musculoskeletal
disorders (MSDs) akibat postur kerja yang tidak ergonomis, gerakan berulang, dan beban
kerja yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko ergonomi
yang menyebabkan MSDs pada pemanen kelapa sawit di PT Perkebunan Nusantara VIII,
Afdeling Vada, serta merekomendasikan intervensi yang efektif untuk mengurangi risiko
tersebut.
Metode penelitian yang digunakan meliputi survei keluhan MSDs, analisis postur kerja
menggunakan Rapid Entire Body Assessment (REBA), dan pemodelan biomekanik dengan
perangkat lunak 3DSSPP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagian tubuh sebelah kanan,
terutama bahu, tangan, dan siku, paling sering mengalami keluhan MSDs. Analisis lebih
lanjut menunjukkan bahwa aktivitas memotong pelepah dan tandan buah segar (TBS)
menggunakan egrek memiliki risiko tertinggi, dengan skor REBA tertinggi. Pemeriksaan
lebih lanjut menggunakan 3DSSPP menunjukkan bahwa aktivitas ini menghasilkan beban
signifikan pada tulang belakang (L5/S1), mendekati batas aman yang disarankan. Selain itu,
beban pada anggota gerak atas juga melebihi batas aman yang disarankan.
Selain faktor biomekanik, faktor individu seperti usia, masa kerja, kebiasaan merokok,
durasi tidur, dan tingkat kelelahan fisik juga berkontribusi terhadap risiko MSDs.
Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan beberapa intervensi ergonomi, seperti
perbaikan desain alat bantu kerja dan pengendalian administratif, untuk mengurangi risiko
MSDs pada pemanen kelapa sawit.