
ABSTRAK Masfirah Sriwulandari
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 

BAB 1 Masfirah Sriwulandari
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 

BAB 2 Masfirah Sriwulandari
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 

BAB 3 Masfirah Sriwulandari
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 

BAB 4 Masfirah Sriwulandari
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 

BAB 5 Masfirah Sriwulandari
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 

BAB 6 Masfirah Sriwulandari
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 

PUSTAKA Masfirah Sriwulandari
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 
Kabupaten Gowa memiliki potensi pariwisata yang mampu bersaing di Sulawesi
Selatan. Hal ini ditegaskan melalui visi Kabupaten Gowa untuk menjadi salah satu
dari tiga besar kontributor utama dalam penguatan daya saing pariwisata Sulawesi
Selatan di tingkat nasional dan internasional. Pengukuran daya saing pariwisata
memerlukan telaah yang menyeluruh, mengingat pariwisata merupakan sistem
yang terdiri atas berbagai elemen saling terkait. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi karakteristik pariwisata dan mengukur indeks daya saing
pariwisata di Kabupaten Gowa. Metode yang digunakan meliputi analisis deskriptif
kualitatif, kuantitatif, dan spasial. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk
menjelaskan karakteristik elemen sistem pariwisata. Analisis spasial, berupa
analisis overlay, digunakan untuk menggambarkan distribusi spasial daya saing
pariwisata. Sedangkan analisis deskriptif kuantitatif diterapkan untuk mengukur
daya saing pariwisata dengan menggunakan metode Competitiveness Monitor.
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan dan telaah literatur. Hasil
analisis menunjukkan bahwa karakteristik pariwisata Kabupaten Gowa terbentuk
dari sejarahnya sebagai kerajaan besar serta keindahan alam pegunungan yang unik
di Sulawesi Selatan, yang mampu menarik wisatawan. Potensi ini diperkuat oleh
subsistem eksternal, seperti kondisi alam yang mendukung, bonus demografi,
kemajuan teknologi, kekayaan sosial-budaya, stabilitas ekonomi, dan kebijakan
pariwisata yang mendorong pengembangan sektor ini.Hasil pengukuran daya saing
pariwisata Kabupaten Gowa menunjukkan bahwa Malino Highland unggul pada
lima indikator, yaitu Human Tourism Indicator (HTI), Price Competitiveness
Indicator (PCI), Infrastructure Development Indicator (IDI), Human Resources
Indicator (HRI), dan Social Development Indicator (SDI). Sedangkan Hutan Pinus
Malino unggul pada tiga indikator, yaitu Environment Indicator (EI), Technology
Advancement Indicator (TAI), dan Openness Indicator (OI).