

JASMINE AZIZAH
EMBARGO  2028-03-24 
EMBARGO  2028-03-24 

JASMINE AZIZAH
EMBARGO  2028-03-24 
EMBARGO  2028-03-24 

JASMINE AZIZAH
EMBARGO  2028-03-24 
EMBARGO  2028-03-24 

JASMINE AZIZAH
EMBARGO  2028-03-24 
EMBARGO  2028-03-24 

JASMINE AZIZAH
EMBARGO  2028-03-24 
EMBARGO  2028-03-24 

JASMINE AZIZAH
EMBARGO  2028-03-24 
EMBARGO  2028-03-24 

Diabetes adalah penyakit metabolisme kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar
glukosa darah karena rendahnya insulin yang diproduksi oleh tubuh. Salah satu cara
pengobatan untuk mengontrol kadar glukosa darah adalah melalui terapi insulin. Sebagai
alternatif terhadap injeksi insulin yang relatif invasif, salah satu metode penghantaran insulin
yang sedang dikembangkan saat ini adalah metode oral. Metode oral memiliki kelebihan yaitu
kemiripan dengan jalur penyerapan insulin dalam tubuh. Namun, terdapat beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan seperti perubahan pH pada rute pencernaan dan enzim pencernaan yang
dapat menyebabkan degradasi insulin sehingga bioavailabilitasnya menjadi rendah. Oleh
karena itu, diperlukan suatu matriks untuk melindungi dan menghantarkan insulin secara oral.
Diatom adalah jenis mikroalga uniseluler yang memiliki cangkang berupa biosilika yang
transparan dan dapat berperan sebagai pengganti silika sintetik sebagai matriks penghantaran
obat (drug delivery). Salah satu jenis diatom adalah Navicula salinicola NLA (NSN) yang
dapat ditemukan di perairan Indonesia. NSN memiliki bentuk menyerupai perahu dan pori
pori hierarkis berukuran nano pada cangkangnya, sehingga dapat digunakan matriks
penghantar insulin. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kemampuan adsorpsi dan
desorpsi biosilika dari cangkang NSN terhadap insulin, serta mempelajari kestabilan struktur
insulin yang terimobilisasi pada biosilika NSN. Tahapan penelitian meliputi kultivasi diatom
NSN, isolasi NSN, pengikatan insulin dalam biosilika NSN, pelepasan insulin secara in vitro
dalam cairan simulasi usus (simulated intestinal fluid), serta karakterisasi biosilika dan
biosilika-insulin. Metode karakterisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Scanning
Electron Microscopy (SEM), Fourier-Transform Infrared (FTIR), X-ray Fluorescence (XRF),
spektrofotometer UV-Vis, dan spektrofotometer fluoresensi. Kultivasi Navicula salinicola
NLA berhasil dilakukan menggunakan media air laut (larutan garam krosok) 28 ppt dengan
jumlah sel terbanyak adalah 5.390.000 ± 74,96 sel/mL pada hari ke-12. Pemanenan biomassa
basah berhasil dilakukan dan diperoleh sebanyak 852,34 g biomassa dengan produktivitas 5,33
g/L kultur. Isolasi biosilika dari biomassa basah menghasilkan 7,81 g biosilika/852,35 g
biomassa basah. Berdasarkan fitting data eksperimen, orde kinetika adsorpsi insulin pada
biosilika adalah orde satu semu dengan nilai R2 sebesar 0,99. Dalam cairan simulasi usus,
insulin yang teradsorpsi pada biosilika dapat dilepaskan hingga 0,73 unit (IU). Analisis
spektrum emisi insulin teramobilisasi menunjukkan pergeseran puncak emisi ke panjang
gelombang yang lebih besar (red-shift) akibat adsorpsi pada permukaan biosilika.