digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pasar desain komersial global sedang mengalami pertumbuhan pesat, didorong oleh perubahan kebutuhan ruang kerja dan preferensi konsumen di era pascapandemi. Transformasi ini menciptakan peluang signifikan bagi perusahaan desain untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat akan ruang komersial yang fleksibel, inovatif, dan berkelanjutan. Namun, Studio H, sebuah perusahaan desain domestik di Indonesia, menghadapi tantangan besar untuk menembus pasar yang menguntungkan ini. Meskipun perusahaan telah membangun reputasi kuat dalam desain residensial, kurangnya pengalaman dalam proyek komersial, ketidakefisienan operasional, dan keterbatasan sumber daya menghambat kemampuannya untuk mendiversifikasi portofolio proyek dan memenuhi permintaan kompleks dari klien komersial. Studi ini mengeksplorasi strategi bagi Studio H untuk secara efektif memasuki pasar desain komersial dan meningkatkan efisiensi operasionalnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran, mengintegrasikan wawancara kualitatif dengan pemangku kepentingan Studio H dan survei kuantitatif yang menargetkan preferensi klien serta tren pasar. Melalui pendekatan ini, studi ini mengidentifikasi faktor-faktor kritis yang memengaruhi penetrasi pasar dan kinerja operasional. Analisis ini berfokus pada peluang pasar eksternal dan optimisasi sumber daya internal, dengan tujuan memberikan wawasan menyeluruh tentang tantangan dan peluang yang dihadapi Studio H dalam upayanya untuk berekspansi ke sektor komersial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan utama Studio H terletak pada fleksibilitas dan keahliannya yang telah terbukti dalam desain residensial, yang dapat dimanfaatkan untuk proyek komersial. Namun, hambatan signifikan harus diatasi untuk memungkinkan keberhasilan memasuki pasar. Tantangan utama meliputi tidak adanya portofolio proyek komersial, ketergantungan pada proses manual dalam manajemen proyek dan sumber daya, serta ketidakefisienan dalam pengadaan material. Selain itu, kapasitas tim Studio H yang terbatas dan kurangnya pengalaman dalam menangani kompleksitas desain komersial skala besar semakin menghambat daya saingnya. Untuk mengatasi tantangan ini, studi ini merekomendasikan strategi multiaspek. Studio H perlu menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan desain komersial berpengalaman untuk mendapatkan wawasan dan bimbingan sekaligus memperluas kemampuan internalnya. Peningkatan keterampilan tim yang ada melalui program pelatihan yang berfokus pada persyaratan desain komersial akan meningkatkan daya saing perusahaan. Adopsi alat manajemen proyek dan teknologi modern sangat penting untuk menyederhanakan operasi, mengurangi ketidakefisienan, dan meningkatkan manajemen biaya. Selain itu, Studio H harus menyelaraskan penawarannya dengan permintaan pasar dengan menekankan inovasi, keberlanjutan, dan layanan desain hingga konstruksi yang terintegrasi. Strategi pemasaran yang kuat, termasuk menampilkan portofolio yang kompetitif melalui platform digital dan acara industri, sangat penting untuk meningkatkan visibilitas dan menarik klien komersial. Rencana implementasi memprioritaskan perbaikan operasional segera, seperti penerapan perangkat lunak manajemen proyek dan optimalisasi alokasi sumber daya. Inisiatif jangka menengah mencakup program pelatihan untuk anggota tim dan pembentukan aliansi strategis guna membangun keahlian dalam desain komersial. Tujuan jangka panjang berfokus pada pembentukan identitas merek yang khas di pasar desain komersial, didorong oleh portofolio proyek inovatif dan berkelanjutan yang menunjukkan proposisi nilai Studio H.