Abstrak- PT. PLN (Persero), menyediakan layanan listrik untuk berbagai industri,
termasuk pelanggan premium seperti Bay Line Switching-Smelter. Penelitian ini
membahas pentingnya pemilihan isolator yang tepat untuk menjaga keandalan
sistem transmisi listrik, khususnya untuk Bay Line Switching-Smelter yang
beroperasi pada kapasitas beban 198,66 Megawatt. Penelitian ini menyelidiki
kinerja isolator polimer, kaca, dan keramik di bawah kondisi polusi dan kelembaban
tinggi yang umum terjadi di industri nikel. Evaluasi eksperimental dilakukan pada
tiga jenis isolator di lingkungan yang bersih dan terkontaminasi, dengan fokus pada
kekuatan insulasi, hidrofobisitas permukaan, tegangan flashover (FOV), serta
analisis ekonomi untuk membandingkan biaya pengadaan dan pemeliharaan
isolator. Hasilnya menunjukkan bahwa isolator polimer memiliki kinerja yang lebih
unggul dibandingkan dengan isolator kaca dan keramik. Tegangan flashover
isolator polimer tercatat paling tinggi, mencapai 49,56 kV pada kondisi kabut
garam, 65% lebih tinggi dibandingkan keramik (30,06 kV) dan 70% lebih tinggi
dibandingkan kaca (29,12 kV) pada kondisi yang sama. Isolator polimer juga
mempertahankan kinerja insulasi yang baik serta hidrofobisitas permukaan yang
tinggi, yang membantu mengurangi risiko loncatan arus. Selain itu, hasil analisis
ekonomi menunjukkan bahwa isolator polimer lebih efisien dalam hal biaya
perawatan dan penggantian daripada isolator kaca dan keramik.