Keandalan pasokan listrik merupakan aspek kritis dalam mendukung aktivitas
ekonomi dan kehidupan sehari-hari di seluruh Indonesia. Salah satu tantangan
utama adalah menjaga jalur transmisi bebas gangguan fisik, termasuk tumbuhnya
tegakan pohon di bawah jaringan transmisi. Penelitian ini bertujuan memprediksi
perumbuhan pohon sengon (Albizia chinesis), yang tumbuh di bawah jaringan
transmisi listrik bertegangan tinggi 500 kilovolt, menggunakan pendekatan berbasis
machine learning khususnya Long Short-Term Memory (LSTM) dan Random
Forest (RF) sebagai pembanding, pada jaringan Ungaran-Pedan.
Data dikumpulkan melalui database aplikasi Srintami, sebuah platform inspeksi
jaringan transmisi yang mencatat parameter lingkungan, termasuk tinggi pohon,
jarak pohon ke jalur transmisi, serta kondisi cuaca dan tanah. Metode LSTM dipilih
karena kemampuannya dalam memroses data deret waktu secara efektif,
memungkinkan model untuk mempelajari pola pertumbuhan pohon dari data
historis.
Hasil evaluasi algoritma LSTM menunjukkan akurasi sebesar 99,82% sedangkan
evaluasi algoritma RF menunjukkan akurasi sebesar 98,98%. Nilai MSE LSTM
juga lebih kecil daripada algoritma RF. Apabila data riwayat yang dimiliki sangat
terbatas, model RF adalah plihan yang lebih tepat karena dapat melakukan
interpolasi seminimal mungkin. Prediksi ini dapat membantu operator jaringan
transmisi merencanakan pemeliharaan secara lebih proaktif, mengurangai resiko
gangguan akibat tumbuhnya pohon, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Penelitian ini merupakan yang pertama menggunakan pendekatan machine
learning dalam pengelolaan jaringan transmisi, khususnya di PT. PLN (Persero).
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung efisiensi
operasional jaringan transmisi listrik yang lebih andal dan berkelanjutan di
Indonesia, serta membuka peluang untuk penerapan teknologi kecerdasan buatan
dalam manajemen infrastruktur vital lainnya.