digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rofidzias Siswo Wicaksono
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Pertanian di Indonesia menjadi komoditas utama untuk menyokong perekonomian di dalam negeri. Didukung oleh Indonesia yang terletak di dekat garis khatulistiwa menjadikan Indonesia hanya memiliki dua musim saja yaitu musim hujan dan kemarau yang mempermudah para petani untuk menentukan musim panen. Namun hal tersebut bukanlah satu-satunya alasan yang menjadikan produk pertanian Indonesia memiliki kualitas yang terbaik. Banyak petani di Indonesia yang mengeluhkan bahwa masalah yang dihadapi sekarang adalah kalah saing terhadap produk pertanian dari luar Indonesia. Solusi dari permasalahan tersebut ialah menerapkan dua konsep pertanian yaitu Precision Agriculture dan Sustainable Agriculture. Dalam penerapan kedua konsep tersebut diperlukan langkah awal berupa pemetaan kandungan air menggunakan metode geofisika pada suatu petak sawah di Sumedang, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengukuran Elektromagnetik dan Geolistrik lalu dilanjutkan dengan pemodelan quasi-3D untuk pemetaan konduktivitas pada lahan penelitian dengan peta konduktivitas dari Induksi Elektromagnetik secara horizontal dan peta konduktivitas dari Geolistrik secara vertikal. Hasil yang didapatkan dalam pengukuran dengan kedua metode menunjukkan tren yang sama mengenai kandungan air yang rendah terdapat pada kedalaman tanah dangkal dan mengalami peningkatan kandungan air yang tinggi hingga kedalaman 4.56 meter ditandai dengan peningkatan nilai konduktivitas dan juga penurunan kandungan air ke arah Utara lahan penelitian ditandai dengan nilai konduktivitas yang menurun dari 23.46 ke 9.1 mS/m.