ABSTRAK Rofidzias Siswo Wicaksono
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Pertanian di Indonesia menjadi komoditas utama untuk menyokong perekonomian
di dalam negeri. Didukung oleh Indonesia yang terletak di dekat garis khatulistiwa
menjadikan Indonesia hanya memiliki dua musim saja yaitu musim hujan dan
kemarau yang mempermudah para petani untuk menentukan musim panen.
Namun hal tersebut bukanlah satu-satunya alasan yang menjadikan produk
pertanian Indonesia memiliki kualitas yang terbaik. Banyak petani di Indonesia
yang mengeluhkan bahwa masalah yang dihadapi sekarang adalah kalah saing
terhadap produk pertanian dari luar Indonesia. Solusi dari permasalahan tersebut
ialah menerapkan dua konsep pertanian yaitu Precision Agriculture dan
Sustainable Agriculture. Dalam penerapan kedua konsep tersebut diperlukan
langkah awal berupa pemetaan kandungan air menggunakan metode geofisika
pada suatu petak sawah di Sumedang, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan
metode pengukuran Elektromagnetik dan Geolistrik lalu dilanjutkan dengan
pemodelan quasi-3D untuk pemetaan konduktivitas pada lahan penelitian dengan
peta konduktivitas dari Induksi Elektromagnetik secara horizontal dan peta
konduktivitas dari Geolistrik secara vertikal. Hasil yang didapatkan dalam
pengukuran dengan kedua metode menunjukkan tren yang sama mengenai
kandungan air yang rendah terdapat pada kedalaman tanah dangkal dan
mengalami peningkatan kandungan air yang tinggi hingga kedalaman 4.56 meter
ditandai dengan peningkatan nilai konduktivitas dan juga penurunan kandungan
air ke arah Utara lahan penelitian ditandai dengan nilai konduktivitas yang
menurun dari 23.46 ke 9.1 mS/m.