digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Novaldo Ramzis
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Novaldo Ramzis
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Novaldo Ramzis
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Novaldo Ramzis
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Novaldo Ramzis
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Novaldo Ramzis
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Novaldo Ramzis
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Novaldo Ramzis
PUBLIC Yoninur Almira

Produktifitas pertanian merupakan inti dari pembangunan desa, dan modernisasi pertanian dipandang merupakan salah satu kunci kemakmuran perdesaan. Pertanian konvensional yang tradisional dianggap belum mampu dalam mensejahterakan masyarakat terutama setelah terjadi globalisasi. Digitalisasi dianggap menjadi salah satu kunci dalam mengatasi isu tersebut. Proporsi penelitian ini adalah haidrnya teknologi digital dan digitalisasi pertanian di perdesaan mampu memberikan inovasi pada aktivitas pertanian yang muaranya kepada meningkatan taraf hidup petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak digitalisasi terhadap timbulnya inovasi pada aktivitas pertanian, menggunakan kerangka capability approach (pendekatan kapabilitas). Kerangka capability approach digunakan untuk memahami penilaian masing-masing petani terhadap nilai dari teknologi digital. Jika petani menganggap teknologi digital dan digitalisasi adalah sumber daya yang berharga, mereka akan berusaha membangun kapabilitas dalam memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangan usaha. Sebaliknya, jika teknologi digital tidak dianggap sebagai sumber daya yang tidak berharga, mereka tidak akan berusaha membangun kapabilitas untuk memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangan usaha. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus tunggal. Lokasi kasus studi yang dipilih adalah Desa Cibodas di Kabupaten Bandung Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur kepada informan yang dipilih secara purposive dan snowball. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan teknik komparasi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa digitalisasi berpengarun terhadap terbentuknya ide dan inovasi dalam kegiatan pertanian. Dalam pemanfaatan teknologi digital, petani dipengaruhi oleh faktor konversi yang sama yaitu faktor personal (usia dan pengalaman) dan faktor sosial lingkungan (dorongan melihat pihak lain dan bantuan infrastruktur). Petani yang memiliki kapabilitas dalam pemanfaatan teknologi lebih cenderung memperoleh inovasi yang lebih luas dalam aktivitas pertanian, baik dari pra budidaya, budidaya, sampai pasca budidaya. Adapun inovasi yang muncul dalam tahap pra budidaya seperti inovasi dalam mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, tahap budidaya, yaitu inovasi dalam penerapan smart farming dalam proses budidaya, dan pasca budidaya, yaitu inovasi dalam pemasaran dan saluran distribusi.