digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Maharestu Setyorini
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Perbankan hijau, sebuah strategi penting di sektor keuangan, mendapatkan momentum karena bertujuan untuk menyeimbangkan keberlanjutan lingkungan dengan pertumbuhan ekonomi. Pendekatan ini, di mana bank mempromosikan perilaku berkelanjutan di antara para nasabahnya, membiayai proyek-proyek ramah lingkungan, dan menerapkan kebijakan-kebijakan ramah lingkungan, memiliki potensi yang signifikan untuk mengatasi tantangan lingkungan yang mendesak di Indonesia. Dengan berfokus pada persepsi generasi muda dalam mendorong inisiatif-inisiatif ini, studi ini tidak hanya menyoroti peran penting mereka, tetapi juga memberikan harapan untuk memajukan keberlanjutan lingkungan dan keuangan. Potensi perbankan hijau untuk mengatasi tantangan-tantangan ini sangat besar, dan penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang berharga dengan mengkaji bagaimana aktivitas perbankan hijau mempengaruhi kinerja lingkungan bank-bank di Indonesia, dengan penekanan pada persepsi generasi muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang ketat untuk memastikan keandalan temuan-temuannya. Dengan menggunakan kuesioner terstruktur, data dikumpulkan dari 314 bankir muda Indonesia, untuk memastikan representasi yang beragam dari demografi yang lebih muda dalam sektor keuangan. Berdasarkan skala Likert, kuesioner tersebut mengevaluasi kinerja lingkungan hidup, kegiatan perbankan hijau, dan sumber pembiayaan hijau. Hipotesis diuji dengan menggunakan pemodelan persamaan struktural (SEM) dengan program SmartPLS, dan korelasi antar variabel dianalisis secara ketat. Temuan dari penelitian ini dapat secara signifikan berdampak pada keberlanjutan keuangan, hasil lingkungan, dan praktik perbankan, yang menekankan pentingnya penelitian ini dan hasil yang dapat diandalkan. Studi ini menemukan hubungan yang kuat dan positif antara kegiatan perbankan hijau dan kinerja lingkungan bank, yang menunjukkan bahwa elemen-elemen ini saling memperkuat satu sama lain. Selain itu, pembiayaan hijau diidentifikasi sebagai mediator utama dalam hubungan ini. Studi ini menggambarkan bahwa kegiatan-kegiatan seperti mengurangi konsumsi kertas, mempromosikan internet banking, dan memberikan pinjaman untuk proyek-proyek ramah lingkungan secara signifikan meningkatkan kinerja lingkungan bank. Kesimpulannya, kegiatan perbankan hijau mendorong peningkatan kinerja lingkungan bank, dengan pembiayaan hijau yang bertindak sebagai mediator penting. Hal ini menekankan pentingnya memasukkan inisiatif hijau ke dalam sektor perbankan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Keterlibatan aktif generasi muda dalam mempromosikan dan mengimplementasikan proyek-proyek ini sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang. Penelitian ini unik karena mengeksplorasi wilayah yang sebelumnya belum dipetakan dengan menganalisis persepsi generasi muda bankir Indonesia mengenai dampak keuangan hijau dengan menggunakan SEM. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana kegiatan perbankan hijau dapat meningkatkan kinerja lingkungan dan mendukung praktik-praktik berkelanjutan di negara-negara berkembang. Studi ini memperdalam pemahaman kita tentang bagaimana dinamika generasi mempengaruhi adopsi dan efektivitas solusi perbankan hijau, menggarisbawahi pentingnya persepsi para bankir muda terhadap isu ini.