Proyek akhir ini meneliti prioritisasi proyek pada perubahan rencana pengembangan properti dengan pendekatan Multi Criteria Decision Making (MCDM), khususnya dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Studi kasus berfokus pada Ciputra World 3 Jakarta, sebuah proyek yang dikembangkan oleh PT Ciputra Balai Property, anak perusahaan dari PT Ciputra Development Tbk, salah satu perusahaan properti terkemuka di Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan signifikan di pasar properti paska pandemi COVID-19, yang memicu peninjauan kembali kelayakan proyek gedung perkantoran, terutama di Kawasan Pusat Bisnis (CBD) Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan alternatif yang paling sesuai untuk proyek Ciputra World 3 dengan mengevaluasi berbagai opsi pengembangan, termasuk melanjutkan rencana pembangunan gedung perkantoran seperti perencanaan awal, atau beralih ke alternatif lain seperti gedung apartemen, gedung pusat data, atau rumah sakit. Untuk mencapai tujuan ini, penelitian mengidentifikasi kriteria utama yang mempengaruhi pemilihan proyek, yang diperoleh dari wawancara dengan para pengambil keputusan dan para profesional di dalam perusahaan. Kriteria ini dikategorikan menjadi aspek finansial dan non-finansial, dengan kriteria utama pada aspek non-finansial seperti analisa lahan dan daya tarik pasar. Metode AHP digunakan untuk mengevaluasi dan memprioritaskan kriteria tersebut secara sistematis terhadap alternatif proyek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek rumah sakit menjadi alternatif yang paling menguntungkan, menawarkan potensi tertinggi baik dalam hal daya tarik pasar maupun pengembalian finansial, dengan proyek gedung pusat data dan gedung apartemen juga diidentifikasi sebagai opsi yang layak. Studi ini menyimpulkan dengan rekomendasi strategis bagi PT Ciputra Balai Property untuk memprioritaskan proyek rumah sakit dan mempertimbangkan pendekatan pengembangan bertahap untuk alternatif lainnya, guna memastikan fleksibilitas dan adaptabilitas dalam menanggapi kondisi pasar.