Perpustakaan Digital ITB

Dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan air rumah tangga di Kabupaten Bandung juga semakin besar. Untuk memenuhi kebutuhan ini, pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) menjadi salah satu solusi. Pada Desember 2023 tingkat pelayanan wilayah III Perumda Air Minum Tirta Raharja sebesar 8,1% dan administrasi Kabupaten Bandung sebesar 8,47%. Dengan target RISPAM sebesar 80%, diperlukan pengembangan jaringan distribusi. Studi ini berfokus pada perancangan pada pengembangan jaringan distribusi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kertasari, Kabupaten Bandung, yang dilayani oleh Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cipejeuh. IPA ini akan melayani 30% dari total kebutuhan pada wilayah pelayanan. IPA Cipejeuh memiliki kapasitas dengan total 690 LPS dengan pembagian 390 LPS untuk Kabupaten Bandung dan 300 LPS untuk Kota Bandung. Dalam melakukan pengembangan SPAM maka digunakan metode analisis kuantitatif, yaitu pendekatan yang dalam proses pengambilan data sekunder, observasi lapangan, analisis data, dan pemodelan dilakukan dengan kepastian data, perhitungan, dan numerik. Perancangan harus memenuhi kriteria teknis dan non teknis. Kriteria teknis meliputi tekanan, kecepatan, dan kualitas air. Pada studi ini, tiga alternatif jaringan distribusi diajukan dengan menggunakan simulasi hidraulik menggunakan EPANET 2.2. lalu dan dilakukan pemilihan alternatif terbaik menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Alternatif pertama terpilih sebagai solusi terbaik karena memiliki panjang pipa paling pendek dengan performa terbaik dalam kualitas air, serta kemudahan konstruksi dan pemeliharaan. Namun dengan catatan tekanan minimum pada satu junction belum memenuhi standar. Selain teknis, aspek non teknis diperhatikan, meliputi aspek ekonomi dan finansial. Dari analisis aspek tersebut perancangan pengembangan SPAM Kertasari IPA Cipejeuh telah layak dibangun.