Diklofenak (DCF), salah satu obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) untuk
meredakan peradangan. Limbah obat ini sering ditemukan di limbah farmasi,
rumah sakit dan perairan domestik yang menimbulan permasalahan lingkungan.
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) medis melaporkan bahwa hanya 30-70%
DCF yang berhasil dihilangkan, sementara sisanya tetap bertahan di lingkungan
dan berpotensi menyebabkan resiko lingkungan serta dampak negatif bagi
kesehatan manusia. Metode adsorpsi digunakan sebagai alternatif dalam
pemisahan diklofenak karena preparasi yang sederhana, efisiensi tinggi, serta
biaya operasional yang relatif rendah. Polimer bercetakan molekul (MIP)
digunakan sebagai adsorben, karena keunggulannya dalam hal selektivitas yang
tinggi, stabilitas, dan kemampuan untuk digunakan kembali. MIP dimodifikasi
dengan nanopartikel magnetit (Fe?O?), yang memungkinkan pemisahan adsorben
dari larutan secara efisien menggunakan medan magnet eksternal. Penelitian ini
bertujuan untuk menyintesis MNIP (non-MIP termodifikasi partikel magnetik)
dan MMIP (MIP termodifikasi partikel magnetik), menentukan kondisi optimum
adsorpsi, serta menguji selektivitas dan keberulangan MMIP terhadap DCF.
MMIP disintesis melalui polimerisasi berbasis DCF sebagai molekul cetakan, 4
vinilpiridin sebagai monomer, etilen glikol dimetakrilat (EGDMA) sebagai agen
pengikat silang, dan Fe?O? sebagai inti. Struktur dan komposisi polimer hasil
sintesis dikarakterisasi menggunakan berbagai teknik analisis. Hasil XRD
mengonfirmasi pola difraktogram modifikasi MIP dengan magnetit dengan
struktur spinel kubik Fe?O? yang sesuai dengan standar magnetit. Spektrum FTIR
menunjukkan keberadaan gugus fungsi khas, dengan puncak 580 cm?¹ yang
mengindikasikan gugus fungsi Fe-O dari Fe?O? dan modifikasi pada MIP dan NIP.
Selain itu, puncak pada 3425 cm?¹ menunjukkan vibrasi gugus fungsi -OH dan N
H dari DCF dan puncak 815 cm?¹ yang menunjukkan gugus fungsi C-Cl dari
DCF. Hasil SEM-EDS dan TEM menunjukkan bahwa MNIP dan MMIP
berbentuk spheric, dengan Fe?O? terlapisi dalam NIP maupun MIP. Hasil VSM
menunjukkan bahwa MMIP setelah leaching memiliki saturasi magnetik yang
berkurang dibandingkan Fe?O? murni. Hasil Potensial zeta menunjukkan bahwa
MMIP memiliki permukaan bermuatan negatif pada pH 5 (pH optimum) dengan
dosis optimum MNIP (1,8 g/L) dan MMIP (3 g/L). Studi adsorpsi
mengungkapkan bahwa MMIP memiliki kapasitas adsorpsi maksimum yang lebih
tinggi (83,54 mg/g) dibandingkan MNIP (69,19 mg/g) dengan model isoterm Sips.
Studi kinetika mengungkapkan bahwa proses adsorpsi mengikuti model kinetika
orde dua semu dengan waktu kontak optimum MNIP dan MMIP secara berurutan
yaitu 45 menit dan 30 menit. Model difusi intra-partikel mengindikasikan bahwa
tahap difusi dalam jaringan atau pori-pori polimer merupakan tahap penentu laju.
Analisis termodinamika mengungkapkan bahwa proses adsorpsi bersifat
endotermik dan spontan, dengan kapasitas adsorpsi yang meningkat seiring
kenaikan suhu. Selektivitas MMIP terhadap ibuprofen (IBP) dan naproksen
(NPX), dan menunjukkan kapasitas adsorpsi yang tinggi terhadap DCF. Uji
keberulangan menunjukkan bahwa MMIP mampu mempertahankan kapasitas
adsorpsi yang stabil hingga lima siklus adsorpsi-desorpsi. Potensi MMIP sebagai
adsorben untuk DCF dapat menjadi alternatif dalam pemisahan DCF dalam
limbah medis.