digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Diklofenak (DCF), salah satu obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) untuk meredakan peradangan. Limbah obat ini sering ditemukan di limbah farmasi, rumah sakit dan perairan domestik yang menimbulan permasalahan lingkungan. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) medis melaporkan bahwa hanya 30-70% DCF yang berhasil dihilangkan, sementara sisanya tetap bertahan di lingkungan dan berpotensi menyebabkan resiko lingkungan serta dampak negatif bagi kesehatan manusia. Metode adsorpsi digunakan sebagai alternatif dalam pemisahan diklofenak karena preparasi yang sederhana, efisiensi tinggi, serta biaya operasional yang relatif rendah. Polimer bercetakan molekul (MIP) digunakan sebagai adsorben, karena keunggulannya dalam hal selektivitas yang tinggi, stabilitas, dan kemampuan untuk digunakan kembali. MIP dimodifikasi dengan nanopartikel magnetit (Fe?O?), yang memungkinkan pemisahan adsorben dari larutan secara efisien menggunakan medan magnet eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk menyintesis MNIP (non-MIP termodifikasi partikel magnetik) dan MMIP (MIP termodifikasi partikel magnetik), menentukan kondisi optimum adsorpsi, serta menguji selektivitas dan keberulangan MMIP terhadap DCF. MMIP disintesis melalui polimerisasi berbasis DCF sebagai molekul cetakan, 4 vinilpiridin sebagai monomer, etilen glikol dimetakrilat (EGDMA) sebagai agen pengikat silang, dan Fe?O? sebagai inti. Struktur dan komposisi polimer hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan berbagai teknik analisis. Hasil XRD mengonfirmasi pola difraktogram modifikasi MIP dengan magnetit dengan struktur spinel kubik Fe?O? yang sesuai dengan standar magnetit. Spektrum FTIR menunjukkan keberadaan gugus fungsi khas, dengan puncak 580 cm?¹ yang mengindikasikan gugus fungsi Fe-O dari Fe?O? dan modifikasi pada MIP dan NIP. Selain itu, puncak pada 3425 cm?¹ menunjukkan vibrasi gugus fungsi -OH dan N H dari DCF dan puncak 815 cm?¹ yang menunjukkan gugus fungsi C-Cl dari DCF. Hasil SEM-EDS dan TEM menunjukkan bahwa MNIP dan MMIP berbentuk spheric, dengan Fe?O? terlapisi dalam NIP maupun MIP. Hasil VSM menunjukkan bahwa MMIP setelah leaching memiliki saturasi magnetik yang berkurang dibandingkan Fe?O? murni. Hasil Potensial zeta menunjukkan bahwa MMIP memiliki permukaan bermuatan negatif pada pH 5 (pH optimum) dengan dosis optimum MNIP (1,8 g/L) dan MMIP (3 g/L). Studi adsorpsi mengungkapkan bahwa MMIP memiliki kapasitas adsorpsi maksimum yang lebih tinggi (83,54 mg/g) dibandingkan MNIP (69,19 mg/g) dengan model isoterm Sips. Studi kinetika mengungkapkan bahwa proses adsorpsi mengikuti model kinetika orde dua semu dengan waktu kontak optimum MNIP dan MMIP secara berurutan yaitu 45 menit dan 30 menit. Model difusi intra-partikel mengindikasikan bahwa tahap difusi dalam jaringan atau pori-pori polimer merupakan tahap penentu laju. Analisis termodinamika mengungkapkan bahwa proses adsorpsi bersifat endotermik dan spontan, dengan kapasitas adsorpsi yang meningkat seiring kenaikan suhu. Selektivitas MMIP terhadap ibuprofen (IBP) dan naproksen (NPX), dan menunjukkan kapasitas adsorpsi yang tinggi terhadap DCF. Uji keberulangan menunjukkan bahwa MMIP mampu mempertahankan kapasitas adsorpsi yang stabil hingga lima siklus adsorpsi-desorpsi. Potensi MMIP sebagai adsorben untuk DCF dapat menjadi alternatif dalam pemisahan DCF dalam limbah medis.