Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Perkembangan teknologi yang pesat, terutama di sektor kesehatan, mendorong
terjadinya transformasi digital dalam layanan kesehatan. Pemerintah Indonesia saat
ini mendukung transformasi digital untuk mewujudkan visi ‘Indonesia Sehat’.
Institut Teknologi Bandung melalui UPT Layanan Kesehatan ITB (YanKes ITB),
sudah mulai melakukan transformasi digital dalam layanan kesehatan di beberapa
proses bisnis yang dimilikinya. YanKes ITB menyediakan pelayanan kesehatan baik
untuk civitas academica maupun masyarakat umum. Meskipun demikian, YanKes
ITB masih menghadapi beberapa permasalahan, salah satunya adalah kurangnya
integrasi sistem antar klinik yang mendukung proses rujukan internal di lingkungan
YanKes ITB. Selain itu, sistem informasi yang ada belum terhubung dengan sistem
informasi milik pemerintah, yang menyebabkan proses pelaporan menjadi lebih
lambat karena data harus diinput dua kali. Oleh karena itu, perlu dilakukan
perancangan sistem informasi terintegrasi yang dapat membantu menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dirancang dalam tugas akhir ini
adalah sistem informasi kesehatan terintegrasi yang mampu menghubungkan sistem
di Klinik Pratama dan Klinik Bumi Medika Ganesa, serta menyinkronkan data
dengan sistem milik pemerintah, seperti PCare BPJS dan ASPAK. Metodologi yang
digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah System Development Life Cycle
(SDLC). Namun, pengembangan sistem hanya dilakukan hingga tahap desain dalam
metodologi SDLC. Hasil akhir dari tugas akhir ini adalah rancangan arsitektur sistem
pada lapisan bisnis, data, dan aplikasi, yang kemudian menghasilkan prototipe high-
fidelity design yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan YanKes ITB. Dengan
adanya integrasi sistem, koordinasi antar klinik dan proses administrasi dapat
dilakukan dengan lebih efisien, sehingga mendukung proses rujukan internal. Sistem
ini juga terintegrasi dengan sistem milik pemerintah untuk mempermudah dan
mempercepat proses pelaporan, sehingga pelaporan data yang sebelumnya harus
dilakukan secara manual dapat diotomatisasi melalui sinkronisasi langsung.
Setelah perancangan selesai, hasil rancangan dievaluasi melalui dua tahap, yaitu
verifikasi dan validasi. Verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa hasil
rancangan sistem telah memenuhi semua kebutuhan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan verifikasi yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa rancangan yang
dibuat telah memenuhi semua kebutuhan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sementara itu, validasi dilakukan melalui simulasi skenario proses bisnis yang
mungkin terjadi di lapangan. Validasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur
dampak yang dihasilkan dari penerapan hasil rancangan. Dampak yang ingin dinilai
adalah efisiensi waktu. Hasil simulasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
sistem yang dirancang dapat meningkatkan efisiensi waktu proses bisnis yang terkait
dengan sistem rujukan internal, integrasi dengan sistem PCare, serta pengelolaan
sarana dan prasarana.