digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Perkembangan teknologi yang pesat, terutama di sektor kesehatan, mendorong terjadinya transformasi digital dalam layanan kesehatan. Pemerintah Indonesia saat ini mendukung transformasi digital untuk mewujudkan visi ‘Indonesia Sehat’. Institut Teknologi Bandung melalui UPT Layanan Kesehatan ITB (YanKes ITB), sudah mulai melakukan transformasi digital dalam layanan kesehatan di beberapa proses bisnis yang dimilikinya. YanKes ITB menyediakan pelayanan kesehatan baik untuk civitas academica maupun masyarakat umum. Meskipun demikian, YanKes ITB masih menghadapi beberapa permasalahan, salah satunya adalah kurangnya integrasi sistem antar klinik yang mendukung proses rujukan internal di lingkungan YanKes ITB. Selain itu, sistem informasi yang ada belum terhubung dengan sistem informasi milik pemerintah, yang menyebabkan proses pelaporan menjadi lebih lambat karena data harus diinput dua kali. Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan sistem informasi terintegrasi yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dirancang dalam tugas akhir ini adalah sistem informasi kesehatan terintegrasi yang mampu menghubungkan sistem di Klinik Pratama dan Klinik Bumi Medika Ganesa, serta menyinkronkan data dengan sistem milik pemerintah, seperti PCare BPJS dan ASPAK. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah System Development Life Cycle (SDLC). Namun, pengembangan sistem hanya dilakukan hingga tahap desain dalam metodologi SDLC. Hasil akhir dari tugas akhir ini adalah rancangan arsitektur sistem pada lapisan bisnis, data, dan aplikasi, yang kemudian menghasilkan prototipe high- fidelity design yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan YanKes ITB. Dengan adanya integrasi sistem, koordinasi antar klinik dan proses administrasi dapat dilakukan dengan lebih efisien, sehingga mendukung proses rujukan internal. Sistem ini juga terintegrasi dengan sistem milik pemerintah untuk mempermudah dan mempercepat proses pelaporan, sehingga pelaporan data yang sebelumnya harus dilakukan secara manual dapat diotomatisasi melalui sinkronisasi langsung. Setelah perancangan selesai, hasil rancangan dievaluasi melalui dua tahap, yaitu verifikasi dan validasi. Verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa hasil rancangan sistem telah memenuhi semua kebutuhan yang telah ditetapkan. Berdasarkan verifikasi yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa rancangan yang dibuat telah memenuhi semua kebutuhan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sementara itu, validasi dilakukan melalui simulasi skenario proses bisnis yang mungkin terjadi di lapangan. Validasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur dampak yang dihasilkan dari penerapan hasil rancangan. Dampak yang ingin dinilai adalah efisiensi waktu. Hasil simulasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sistem yang dirancang dapat meningkatkan efisiensi waktu proses bisnis yang terkait dengan sistem rujukan internal, integrasi dengan sistem PCare, serta pengelolaan sarana dan prasarana.