Produktifitas pertanian merupakan inti dari pembangunan desa, dan modernisasi pertanian
dipandang merupakan salah satu kunci kemakmuran perdesaan. Pertanian konvensional
yang tradisional dianggap belum mampu dalam mensejahterakan masyarakat terutama
setelah terjadi globalisasi. Digitalisasi dianggap menjadi salah satu kunci dalam mengatasi
isu tersebut. Proporsi penelitian ini adalah haidrnya teknologi digital dan digitalisasi
pertanian di perdesaan mampu memberikan inovasi pada aktivitas pertanian yang
muaranya kepada meningkatan taraf hidup petani. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dampak digitalisasi terhadap timbulnya inovasi pada aktivitas pertanian,
menggunakan kerangka capability approach (pendekatan kapabilitas). Kerangka
capability approach digunakan untuk memahami penilaian masing-masing petani terhadap
nilai dari teknologi digital. Jika petani menganggap teknologi digital dan digitalisasi adalah
sumber daya yang berharga, mereka akan berusaha membangun kapabilitas dalam
memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangan usaha. Sebaliknya, jika teknologi
digital tidak dianggap sebagai sumber daya yang tidak berharga, mereka tidak akan
berusaha membangun kapabilitas untuk memanfaatkan teknologi digital dalam
pengembangan usaha. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus tunggal. Lokasi
kasus studi yang dipilih adalah Desa Cibodas di Kabupaten Bandung Barat. Pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur kepada informan yang dipilih secara
purposive dan snowball. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan teknik
komparasi.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa digitalisasi berpengarun terhadap terbentuknya ide dan
inovasi dalam kegiatan pertanian. Dalam pemanfaatan teknologi digital, petani dipengaruhi
oleh faktor konversi yang sama yaitu faktor personal (usia dan pengalaman) dan faktor
sosial lingkungan (dorongan melihat pihak lain dan bantuan infrastruktur). Petani yang
memiliki kapabilitas dalam pemanfaatan teknologi lebih cenderung memperoleh inovasi
yang lebih luas dalam aktivitas pertanian, baik dari pra budidaya, budidaya, sampai pasca
budidaya. Adapun inovasi yang muncul dalam tahap pra budidaya seperti inovasi dalam
mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, tahap budidaya, yaitu inovasi dalam
penerapan smart farming dalam proses budidaya, dan pasca budidaya, yaitu inovasi dalam
pemasaran dan saluran distribusi.