digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan merupakan daerah yang terkenal dengan endapan emas orogeniknya, yang terkait dengan aktivitas mineralisasi sulfida. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara mineralogi, khususnya mineral sulfida, dan distribusi logam berharga yang tidak tampak secara visual. Sampel diambil dari inti bor pada kedalaman 90 hingga 140 meter dan dianalisis menggunakan metode analisis petrografi, mineragrafi, SEM, dan LA-ICPMS. Ditemukan mineral utama yaitu pirit dan kalkopirit pada pengamatan petrografi dan mineragrafi. Logam berharga dan unsur jejak berupa Co, Ni, Cu, As, Se, Mo, Ag, Sb, Te, Au, Pb, dan Bi dijumpai dalam bentuk asosiasi dan inklusi yang terdeteksi dengan pengamatan SEM dan LA-ICPMS. Analisis menunjukkan bahwa pengendapan logam berharga, termasuk emas, dipengaruhi oleh aktivitas hidrotermal yang mengubah unsur Fe dalam pirit. Kombinasi keempat metode analisis tersebut memberikan pemahaman mengenai mineralogi dan karakteristik unsur jejak yang terkait dengan endapan emas orogenik di Pegunungan Meratus.