BAB 1 Meilia Ernasari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Meilia Ernasari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Meilia Ernasari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Meilia Ernasari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Meilia Ernasari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Meilia Ernasari
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PT XYZ merupakan perusahaan tambang terbuka batubara yang menghasilkan batuan
penutup dan harus ditimbun sesuai dengan rencana penambangan. Penimbunan ini
dipengaruhi oleh faktor alamiah, seperti kondisi hidrologi dan karakteristik batuan
penutup. Di zona timur, PT XYZ memiliki waste dump yang terdiri dari material
gambut yang sangat jenuh air dan dapat menampung air dalam jumlah besar. Karena
belum ada sarana penyaliran, terjadi pergerakan di kaki timbunan sehingga diperlukan
upaya penanganan limpasan dan perancangan sarana penyaliran untuk mengatasi
permasalahan ini.
Perancangan sarana penyaliran diawali dengan analisis frekuensi data curah hujan
harian pada tahun 2010-2023 menggunakan seri data durasi parsial. Pemilihan
distribusi probabilitas dilakukan melalui uji Chi Square dan Smirnov-Kolmogorov
untuk mendapatkan nilai curah hujan rencana. Kemudian, intensitas hujan rencana
dihitung menggunakan rumus Mononobe. Analisis topografi dilakukan untuk
mendapatkan daerah tangkapan hujan (DTH) beserta karakteristiknya seperti luas,
panjang, dan kemiringan. Dengan data di atas, dilakukan penyusunan hidrograf Soil
Conservation Service (SCS) untuk mendapatkan debit puncak limpasan. Dengan sifat
gambut yang mudah menyerap air, dilakukan juga analisis infiltrasi kumulatif dengan
metode Green-Ampt menggunakan data sifat fisik gambut seperti konduktivitas
hidraulik, porositas efektif, dan suction head.
Berdasarkan uji kecocokan distribusi probabilitas dengan data asli dipilih distribusi
Log Pearson Tipe III sehingga dihasilkan intensitas hujan rencana pada durasi hujan 1
jam sebesar 38,28 mm/jam dan 42 mm/jam untuk periode ulang 5 dan 10 tahun. Lalu,
luas DTH rencana untuk void A3 sebesar 1,94 m3 dan untuk void B Utara sebesar 0,97
m3. Dengan hidrograf SCS, diperoleh debit puncak limpasan sebesar 11,50 m3/s dari
DTH Void A3 dan 9,57 m3/s dari DTH Void B Utara. Kumulatif infiltrasi gambut pada
durasi hujan 1 jam senilai 1,48 cm. Berdasarkan debit puncak limpasan dan kumulatif
infiltrasi, dihasilkan kebutuhan sarana penyaliran meliputi, saluran terbuka yang
terbagi menjadi dua kategori dengan bentuk trapesium dan dimensi lebar bawah 2-2,2
m, serta tinggi 1-1,2 m, drop structure dengan tinggi 1 m dan jumlah drop sebanyak 5-
20 buah, gorong-gorong berdiameter 1-1,2 meter dengan jumlah 4 line, drainage basin
yang diperlukan pada DTH A3_2, DTH B Utara_1, dan DTH B Utara_3. Kemudian,
dengan debit puncak limpasan yang besar, diperlukan kapasitas kolam retensi sebesar
41.358,67 m3 dari DTH void A3 dan 22.060,13 m3 dari DTH void B Utara untuk debit
outlet 1 m3/s serta 33.157,27 m3 dari DTH void A3 dan 16.811,97 m3 dari DTH void B
Utara untuk debit outlet 2 m3/s.