digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Meilia Ernasari
PUBLIC Resti Andriani

PT XYZ merupakan perusahaan tambang terbuka batubara yang menghasilkan batuan penutup dan harus ditimbun sesuai dengan rencana penambangan. Penimbunan ini dipengaruhi oleh faktor alamiah, seperti kondisi hidrologi dan karakteristik batuan penutup. Di zona timur, PT XYZ memiliki waste dump yang terdiri dari material gambut yang sangat jenuh air dan dapat menampung air dalam jumlah besar. Karena belum ada sarana penyaliran, terjadi pergerakan di kaki timbunan sehingga diperlukan upaya penanganan limpasan dan perancangan sarana penyaliran untuk mengatasi permasalahan ini. Perancangan sarana penyaliran diawali dengan analisis frekuensi data curah hujan harian pada tahun 2010-2023 menggunakan seri data durasi parsial. Pemilihan distribusi probabilitas dilakukan melalui uji Chi Square dan Smirnov-Kolmogorov untuk mendapatkan nilai curah hujan rencana. Kemudian, intensitas hujan rencana dihitung menggunakan rumus Mononobe. Analisis topografi dilakukan untuk mendapatkan daerah tangkapan hujan (DTH) beserta karakteristiknya seperti luas, panjang, dan kemiringan. Dengan data di atas, dilakukan penyusunan hidrograf Soil Conservation Service (SCS) untuk mendapatkan debit puncak limpasan. Dengan sifat gambut yang mudah menyerap air, dilakukan juga analisis infiltrasi kumulatif dengan metode Green-Ampt menggunakan data sifat fisik gambut seperti konduktivitas hidraulik, porositas efektif, dan suction head. Berdasarkan uji kecocokan distribusi probabilitas dengan data asli dipilih distribusi Log Pearson Tipe III sehingga dihasilkan intensitas hujan rencana pada durasi hujan 1 jam sebesar 38,28 mm/jam dan 42 mm/jam untuk periode ulang 5 dan 10 tahun. Lalu, luas DTH rencana untuk void A3 sebesar 1,94 m3 dan untuk void B Utara sebesar 0,97 m3. Dengan hidrograf SCS, diperoleh debit puncak limpasan sebesar 11,50 m3/s dari DTH Void A3 dan 9,57 m3/s dari DTH Void B Utara. Kumulatif infiltrasi gambut pada durasi hujan 1 jam senilai 1,48 cm. Berdasarkan debit puncak limpasan dan kumulatif infiltrasi, dihasilkan kebutuhan sarana penyaliran meliputi, saluran terbuka yang terbagi menjadi dua kategori dengan bentuk trapesium dan dimensi lebar bawah 2-2,2 m, serta tinggi 1-1,2 m, drop structure dengan tinggi 1 m dan jumlah drop sebanyak 5- 20 buah, gorong-gorong berdiameter 1-1,2 meter dengan jumlah 4 line, drainage basin yang diperlukan pada DTH A3_2, DTH B Utara_1, dan DTH B Utara_3. Kemudian, dengan debit puncak limpasan yang besar, diperlukan kapasitas kolam retensi sebesar 41.358,67 m3 dari DTH void A3 dan 22.060,13 m3 dari DTH void B Utara untuk debit outlet 1 m3/s serta 33.157,27 m3 dari DTH void A3 dan 16.811,97 m3 dari DTH void B Utara untuk debit outlet 2 m3/s.