digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Kawar Vincensius E. Brahmana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Kawar Vincensius E. Brahmana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Kawar Vincensius E. Brahmana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Kawar Vincensius E. Brahmana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Kawar Vincensius E. Brahmana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Kawar Vincensius E. Brahmana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Dalam industri makanan dan minuman, perlu dilakukan pemilihan bahan pengemasan yang tepat untuk memastikan kualitas produk dapat tetap terjaga sepanjang masa penyimpanan atau bahkan dapat memperpanjang masa penyimpanannya. Tinplate yang terbuat dari lembaran baja dengan lapisan tipis timah menjadi salah satu material yang banyak digunakan di berbagai industri pembuatan wadah dan pengemasan. Lapisan timah pada tinplate menjadi lapisan pelindung baja agar tidak kontak langsung dengan lingkungan sehingga menghindari reaksi korosi dan kontaminasi. Akan tetapi, diperlukan inovasi bahan pengemasan makanan kalengan dengan kondisi lingkungan yang ekstrim. TFS (Tin Free Steel) yang juga dikenal sebagai ECCS (Electrolytic Chromium-coated Steel) adalah jenis lembaran baja yang dilapisi lapisan tipis kromium sebagai pengganti lapisan timah. Penelitian ini dilakukan guna mempelajari ketahanan korosi tinplate dan TFS dalam larutan NaCl dengan variasi konsentrasi dan pH. Percobaan yang dilakukan yaitu pengujian elektrokimia dengan metode PDP (Potentiodynamic Polarization). Kurva polarisasi yang dihasilkan kemudian diekstrapolasi untuk menentukan nilai potensial korosi dan rapat arus korosi untuk setiap variasi. Di samping itu, diidentifikasi signifikansi dan persen kontribusi pengaruh antara yakni jenis sampel, konsentrasi NaCl, pH larutan dan ketebalan lacquer serta interaksi setiap faktornya terhadap ketahanan korosi tinplate dan TFS menggunakan metode analysis of variance (ANOVA). Ketahanan korosi TFS menjadi yang paling baik dalam setiap variasi larutan uji. Adapun nilai ????!"## sampel TFS polos tanpa lacquer pada masing-masing kondisi larutan ujinya sebesar 5,854 ?A?????????$ (pH 2; 4500 ppm), 10,033 ?A?????????$ (pH 2; 12500 ppm), 3,916 ?A?????????$ (pH 4; 4500 ppm), dan 2,826 ?A?????????$ (pH 4; 12500 ppm). Sementara itu, ketahanan korosi tinplate dengan coating number #10 relatif lebih rendah dibandingkan dengan coating number #25 dan TFS karena didapatkan nilai rapat arus korosi yang paling tinggi dalam setiap variasi larutan uji. Adapun nilai ????!"## TP#10 polos tanpa lacquer pada masing-masing kondisi larutan ujinya sebesar 15,144 ?A?????????$ (pH 2; 4500 ppm), 19,268 ?A?????????$ (pH 2; 12500 ppm), 6,055 ?A?????????$ (pH 4; 4500 ppm), dan 4,457 ?A?????????$ (pH 4; 12500 ppm). Penambahan lapisan pelindung tambahan berupa lacquer pada suatu sampel dapat mengurangi rapat arus korosi yaitu sebesar 78,4% sampai 97,8%. Faktor yang memberikan kontribusi paling signifikan pada penelitian ini adalah pH, khususnya pada seluruh sampel polos yaitu 66,88%.