digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Muhammad Aqsal Fahreza
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Aqsal Fahreza
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Aqsal Fahreza
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Aqsal Fahreza
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Aqsal Fahreza
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Aqsal Fahreza
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Tinplate telah digunakan secara luas dalam berbagai produk makanan, termasuk makanan kaleng, minuman kaleng, dan berbagai produk kemasan lainnya. Ketahanan korosi tinplate yang baik dapat memberikan perlindungan dari oksidasi dan kontaminasi logam berbahaya ke dalam produk makanan yang dapat mengganggu kualitas dan keamanan pangan. Namun, jika lapisan timah rusak atau tergores, logam dasarnya dapat terpapar dan berpotensi melepaskan ion besi yang dapat menimbulkan karat serta dapat menyebabkan kontaminasi pada makanan akibat adanya migrasi logam dari tinplate ke dalam makanan yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia. Salah satu inovasi terbaru dalam bidang kemasan adalah penggunaan Tin Free Steel (TFS). Berbeda dengan tinplate, pada TFS tidak digunakan lapisan timah dalam komposisinya, melainkan dilapisi lapisan alternatif seperti kromium sehingga menghilangkan risiko kontaminasi logam berat. Tinplate memiliki ketebalan lapisan timah yang berbeda-beda bergantung pada produk makanan yang dikemas, seperti tinplate dengan coating number #10 (TP#10) memiliki tin coating mass sebesar 1,12 ???????????????????? dan tinplate #25 (TP#25) dengan tin coating mass-nya sebesar 2,8 ????????????????????. Kemasan makanan dalam bentuk kaleng biasanya juga diberi lapisan tambahan lacquer yang berfungsi untuk membentuk lapisan pelindung atau penghalang antara logam dan makanan. Penelitian yang dilakukan adalah pengujian elektrokimia dengan metode Potentiodynamic Polarization (PDP). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari ketahanan korosi pada proses korosi tinplate dan TFS dalam larutan natrium klorida (NaCl). Parameter yang divariasikan pada penelitian ini adalah konsentrasi NaCl dan pH dari larutan uji. Respon yang didapatkan adalah kurva hasil uji PDP. Hasil tersebut kemudian diolah dengan cara ekstrapolasi Tafel untuk mengetahui potensial korosi dan rapat arus korosi. Hasil ekstrapolasi Tafel menunjukkan bahwa konsentrasi NaCl dan pH larutan memberikan pengaruh terhadap laju korosi tinplate dan TFS. Penambahan lapisan lacquer pada pelat mampu menurunkan rapat arus korosi secara signifikan sebesar ±2,46 ???????????????????????? hingga mencapai ±17,27 ???????????????????????? sehingga laju korosi menjadi lebih lambat. Tinplate dengan coating number #25 (TP#25) memiliki rapat arus korosi yang selalu tinggi pada setiap jenis larutan uji yang berbeda sehingga dapat diindikasikan bahwa ketahanan korosi dari TP#25 adalah yang paling rendah daripada TP#10 dan TFS sehingga rentan untuk terjadinya korosi. Sedangkan Tin Free Steel (TFS) memiliki ketahanan korosi yang yang paling bagus dibandingkan tinplate karena rapat arus korosinya yang rendah.