ABSTRAK Karlin Gaoki
PUBLIC Resti Andriani
BAB 1 Karlin Gaoki
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Karlin Gaoki
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Karlin Gaoki
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Karlin Gaoki
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Karlin Gaoki
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Karlin Gaoki
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Metode Mononobe merupakan metode yang umum digunakan untuk perencanaan
intensitas hujan rencana, seperti dalam sistem penyaliran, berdasarkan data hujan
harian. Meski dianggap akurat untuk perancangan sistem penyaliran, keandalannya
dalam memperkirakan intensitas hujan pada interval masih perlu dievaluasi.
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kemampuan metode Mononobe dalam
memprediksi intensitas hujan rencana dibandingkan dengan hujan aktual pada
interval pendek.
Penelitian ini mengolah data hujan 10 menit dari PT XYZ, yang kemudian
dikonversi menjadi durasi 10 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, dan harian. Data harian
digunakan untuk membandingkan penggunaan seri data parsial dan tahunan.
Sementara itu, data berdurasi singkat digunakan untuk menghitung intensitas hujan
aktual. Distribusi Gumbel diterapkan dalam pengolahan data curah hujan dan
intensitas. Analisis frekuensi membandingkan kecocokan seri parsial dan tahunan
dalam menentukan curah hujan rencana berdasarkan periode ulang. Selain itu,
analisis intensitas Mononobe menguji kemampuan metode ini dalam mengestimasi
intensitas hujan rencana dibandingkan dengan intensitas aktual.
Pada analisis frekuensi, didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa seri data durasi
parsial menunjukkan nilai yang lebih tinggi, sehingga dapat untuk dijadikan acuan
perhitungan curah hujan rencana untuk periode ulang 0 hingga 5 tahun. Selebihnya
nilai curah hujan rencana dari seri data tahunan menunjukkan nilai yang lebih tinggi
pada periode ulang di atas 10 tahun. Pada analisis kemampuan Mononobe,
didapatkan intensitas Mononobe mampu untuk mengestimasikan intensitas hujan
dengan durasi 10 menit, yang menunjukkan nilai 25-45% lebih besar dibandingkan
intensitas aktualnya. Sedangkan untuk hujan dengan durasi 30 menit, 1 jam, dan 2
jam intensitas Mononobe kurang optimal untuk digunakan karena menunjukkan
bahwa intensitas aktualnya memiliki nilai yang 36-82% lebih besar dari intensitas
rencananya.