digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Karlin Gaoki
PUBLIC Resti Andriani

Metode Mononobe merupakan metode yang umum digunakan untuk perencanaan intensitas hujan rencana, seperti dalam sistem penyaliran, berdasarkan data hujan harian. Meski dianggap akurat untuk perancangan sistem penyaliran, keandalannya dalam memperkirakan intensitas hujan pada interval masih perlu dievaluasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kemampuan metode Mononobe dalam memprediksi intensitas hujan rencana dibandingkan dengan hujan aktual pada interval pendek. Penelitian ini mengolah data hujan 10 menit dari PT XYZ, yang kemudian dikonversi menjadi durasi 10 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, dan harian. Data harian digunakan untuk membandingkan penggunaan seri data parsial dan tahunan. Sementara itu, data berdurasi singkat digunakan untuk menghitung intensitas hujan aktual. Distribusi Gumbel diterapkan dalam pengolahan data curah hujan dan intensitas. Analisis frekuensi membandingkan kecocokan seri parsial dan tahunan dalam menentukan curah hujan rencana berdasarkan periode ulang. Selain itu, analisis intensitas Mononobe menguji kemampuan metode ini dalam mengestimasi intensitas hujan rencana dibandingkan dengan intensitas aktual. Pada analisis frekuensi, didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa seri data durasi parsial menunjukkan nilai yang lebih tinggi, sehingga dapat untuk dijadikan acuan perhitungan curah hujan rencana untuk periode ulang 0 hingga 5 tahun. Selebihnya nilai curah hujan rencana dari seri data tahunan menunjukkan nilai yang lebih tinggi pada periode ulang di atas 10 tahun. Pada analisis kemampuan Mononobe, didapatkan intensitas Mononobe mampu untuk mengestimasikan intensitas hujan dengan durasi 10 menit, yang menunjukkan nilai 25-45% lebih besar dibandingkan intensitas aktualnya. Sedangkan untuk hujan dengan durasi 30 menit, 1 jam, dan 2 jam intensitas Mononobe kurang optimal untuk digunakan karena menunjukkan bahwa intensitas aktualnya memiliki nilai yang 36-82% lebih besar dari intensitas rencananya.