digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_WINI MELATI SUKMA AJI
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Kesadaran global akan perubahan iklim mendorong berbagai pelaku industri untuk mengevaluasi dampak lingkungan dari kegiatan operasional mereka, khususnya untuk emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. PT PLN Nusantara Power UP Indramayu yang merupakan bagian dari sektor industri energi juga menghasilkan emisi gas rumah kaca dengan dampak lingkungan yang signifikan. Makalah ini menganalisis emisi gas rumah kaca di PT PLN Nusantara Power UP Indramayu menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA) dengan unit fungsional 1 kWh dan ruang lingkup gate to gate aktivitas pembangkitan listrik mulai dari unit proses kondensor hingga generator-trafo. Hotspot dari aktivitas pembangkitan listrik ditemukan pada unit proses boiler yang menyumbang 99,98% dampak global warming potential (GWP) dari nilai GWP keseluruhan 0,001020865 ton CO2 eq/kWh. Begitu pula dengan dampak photochemical ozone creation potential (POCP) dimana boiler menyumbang 99,99% dari keseluruhan nilai POCP sebesar 0,000703089752 gr C?H? eq/kWh. Ditemukan juga tren kenaikan emisi gas rumah kaca dari PLTU Indramayu dengan persentase kenaikan emisi dari tahun 2021 ke 2022 adalah sebesar 4,89% dan dari tahun 2022 ke 2023 adalah sebesar 5,31%. Rekomendasi solusi untuk mereduksi emisi gas rumah kaca diantaranya adalah optimalisasi teknologi co-firing, penggunaan teknologi carbon capture, dan penggunaan Ultra Super Critical (USC) Boiler.