Bank Sampah di Kota Serang jumlahnya bertambah setiap tahun. Bertambahnya
Bank Sampah dengan harapan terjadi peningkatan jumlah pengurangan dan
penanganan sampah. Tetapi selain bertambahnya jumlah Bank Sampah, terdapat
Bank Sampah yang tidak aktif. Perlu diketahui kondisi eksisting pengelolaan
sampah terutama pengelolaan sampah anorganik melalui Bank Sampah di Kota
Serang, termasuk tingkat keberlanjutan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
keberlanjutan Bank Sampah, agar pengelolaan sampah melalui Bank Sampah dapat
terus berlangsung dan ditingkatkan kinerjanya. Pengumpulan data dilakukan
dengan penyebaran kuesioner, wawancara, dan observasi yang dilakukan terhadap
nasabah, pengelola Bank Sampah, masyarakat, dan instansi terkait. Lokasi
penelitian yaitu beberapa Bank Sampah aktif di Kota Serang yang melayani rumah
tangga/permukiman. Di Kota Serang terdapat dua jenis Bank Sampah, yaitu Bank
Sampah binaan Bank Sampah Digital (BSD) dan Bank Sampah swadaya mandiri
masyarakat (BSM). Penelitian ini meneliti BSD dan 3 BSM yaitu Alam Lestari,
MyGold, dan Komplek BSB. Aspek-aspek keberlanjutan Bank Sampah terdiri dari
aspek ekonomi, lingkungan, kelembagaan dan kebijakan, sosial, dan teknologi.
Tingkat kepercayaan kuesioner sebesar 85%. Berdasarkan hasil analisis, alasan dan
motivasi menjadi nasabah terdiri dari alasan ekonomi, lingkungan, dan/atau sosial.
Pendapatan tambahan yang didapatkan setiap bulannya oleh nasabah BSD, Bank
Sampah Alam Lestari, MyGold, dan Komplek BSB berturut-turut sebesar
Rp1.978,82; Rp2.302,5; Rp14.481,75; dan Rp1.040,92. Reduction ability Bank
Sampah berdasarkan cakupan layanannya untuk BSD, Alam Lestari, MyGold, dan
Komplek BSB berturut-turut sebesar 0,02%; 0,31%; 0,03%; dan 0,02%.
Berdasarkan uji T berpasangan, terdapat hubungan linear antara perubahan kondisi
lingkungan dengan keberadaan Bank Sampah. Persentase jumlah nasabah di BSD,
Alam Lestari, MyGold, dan Komplek BSB berturut-turut sebesar 0,30%; 30%;
13,33%; dan 20%. Terdapat peningkatan tingkat pengetahuan nasabah terhadap jenis sampah dan perilaku nasabah dalam memilah sampah sebelum dan sesudah
menjadi nasabah Bank Sampah. Berdasarkan analisis SWOT, BSD, Bank Sampah
Alam Lestari, dan Bank Sampah Komplek BSB berada di posisi kuadran I (S-O)
sehingga membutuhkan strategi progresif dan Bank Sampah MyGold berada di
posisi kuadran II (W-O) sehingga membutuhkan strategi stabilitas atau ubah
strategi