digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Amelia Nanda Wulan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Pulau Jawa bagian barat memiliki tatanan tektonik yang cukup kompleks karena terletak di batas lempeng aktif antara subduksi miring lempeng Australia di bawah Sumatra dan subduksi ortogonal di sepanjang Jawa. Pertemuan lempeng-lempeng ini menyebabkan seismisitas di wilayah tersebut didominasi oleh gempa subduksi dan sesar-sesar yang mana membawa implikasi serius terhadap risiko bahaya seismik, terutama di daerah padat penduduk, di mana gempa bumi dapat menimbulkan dampak yang cukup merusak. Beberapa kota besar di Jawa bagian barat dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi memerlukan pemantauan khusus terhadap risiko gempa karena terletak di wilayah yang aktif secara seismik. Penelitian ini mengaplikasikan metode Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) untuk mengestimasi kemungkinan terjadinya gempa bumi di kota-kota di Jawa bagian barat dan sekitarnya seperti Kota Bandung, Cianjur, Cirebon, Garut, Jakarta, dan Ujung Kulon dengan rentang magnitudo 5,0 hingga 7,6 dalam periode 50 tahun dan radius 50km, 100km, dan 150km dari sumber gempa. Penelitian menunjukkan bahwa kekuatan guncangan gempa dipengaruhi oleh jarak dan magnitudo. Ujung Kulon memiliki probabilitas lebih tinggi untuk mengalami gempa bermagnitudo besar dibandingkan Cirebon, yang memiliki probabilitas terendah. Temuan ini dapat dijadikan acuan dalam perencanaan mitigasi bencana guna meminimalisir korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan kerugian ekonomi