ABSTRAK Amelia Nanda Wulan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Pulau Jawa bagian barat memiliki tatanan tektonik yang cukup kompleks karena
terletak di batas lempeng aktif antara subduksi miring lempeng Australia di bawah
Sumatra dan subduksi ortogonal di sepanjang Jawa. Pertemuan lempeng-lempeng
ini menyebabkan seismisitas di wilayah tersebut didominasi oleh gempa subduksi
dan sesar-sesar yang mana membawa implikasi serius terhadap risiko bahaya
seismik, terutama di daerah padat penduduk, di mana gempa bumi dapat
menimbulkan dampak yang cukup merusak. Beberapa kota besar di Jawa bagian
barat dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi memerlukan pemantauan
khusus terhadap risiko gempa karena terletak di wilayah yang aktif secara seismik.
Penelitian ini mengaplikasikan metode Probabilistic Seismic Hazard Analysis
(PSHA) untuk mengestimasi kemungkinan terjadinya gempa bumi di kota-kota di
Jawa bagian barat dan sekitarnya seperti Kota Bandung, Cianjur, Cirebon, Garut,
Jakarta, dan Ujung Kulon dengan rentang magnitudo 5,0 hingga 7,6 dalam periode
50 tahun dan radius 50km, 100km, dan 150km dari sumber gempa. Penelitian
menunjukkan bahwa kekuatan guncangan gempa dipengaruhi oleh jarak dan
magnitudo. Ujung Kulon memiliki probabilitas lebih tinggi untuk mengalami
gempa bermagnitudo besar dibandingkan Cirebon, yang memiliki probabilitas
terendah. Temuan ini dapat dijadikan acuan dalam perencanaan mitigasi bencana
guna meminimalisir korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan kerugian ekonomi