digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Loop-mediated isothermal amplification (LAMP) merupakan teknik amplifikasi asam nukleat yang memiliki spesifisitas, efisiensi, dan kecepatan tinggi. Metode ini menggunakan enzim Bst DNA polimerase dengan aktivitas strand displacement, mengeliminasi kebutuhan mesin siklus termal dalam proses amplifikasi. Meningkatnya penggunaan LAMP dalam diagnosis molekuler mendorong permintaan terhadap enzim Bst DNA polimerase, yang saat ini masih diimpor dengan harga tinggi. Oleh sebab itu, untuk menjawab permasalahan kebutuhan produk Bst DNA polimerase dalam negeri, penelitian ini bertujuan untuk mengonstruksi dan mengoptimasi produksi enzim Bst DNA polimerase high fidelity (BstHF) pada E. coli BL21 (DE3). Hasil penelitian menunjukkan vektor ekspresi pET16b.BstHF berhasil dikonstruksi dan ditransformasikan pada E. Coli BL21 (DE3). Hasil optimasi konsentrasi IPTG (Isopropil ?-D-1-tiogalaktopiranosid) menunjukkan konsentrasi IPTG 1 mM menghasilkan rerata konsentrasi protein BstHF tertinggi sebesar 0,3170 mg/L kultur yang signifikan berbeda dari perlakuan lainnya (p<0,05), titik induksi IPTG terbaik didapati pada perlakuan OD600 0,8 menghasilkan rerata konsentrasi protein BstHF tertinggi sebesar 0,3850 mg/L kultur dan signifikan berbeda untuk perlakuan lainnya (p<0,05). Lama waktu induksi 6 jam dipilih sebagai titik optimum dengan hasil konsentrasi enzim BstHF sebesar 0,3786 mg/L kultur yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan 12 dan 16 jam. Tahap purifikasi berhasil dilakukan dengan didapati pita BstHF (67 kDa) pada analisis hasil SDS PAGE. Uji aktivitas polimerase BstHF menghasilkan pita seperti tangga (ladder-like pattern) pada elektroforesis gel agarosa hasil amplifikasi enzim BstHF dan enzim BST komersial, menunjukkan adanya aktivitas polimerase dari enzim BstHF yang telah diproduksi. Kesimpulan dalam penelitian ini yakni vektor ekspresi pET16b.BstHF berhasil dikonstruksi dan ditransformasikan pada E. coli BL21 (DE3). Variasi IPTG 1mM, induksi IPTG saat OD 0,8 dan lama waktu induksi IPTG 6 jam merupakan titik optimum produksi enzim BstHF. Enzim BstHF berhasil dimurnikan, dan memiliki aktivitas polimerase. Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk mengetahui aktivitas spesifik enzim, spesifisitas serta sensitivitas enzim BstHF yang dihasilkan dalam penelitian ini.