Kualitas air yang memenuhi standar baku mutu sangat penting untuk mendukung
kesehatan manusia, ekosistem, ekonomi, sosial, dan keberlanjutan lingkungan.
Penelitian ini menganalisis pengaruh perubahan tutupan lahan terhadap kualitas air
di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cilamaya dengan menggunakan pemodelan
Qual2Kw dan GIS untuk periode 2019-2023. DAS Cilamaya erat keterkaitannya
dengan pengembangan pantai utara (Jalur Pantura), dan meningkatnya berbagai
kegiatan pembangunan yang mengakibatkan kondisi DAS tersebut semakin
memprihatinkan. Kondisi tersebut ditandai dengan adanya penambahan lahan kritis
dan juga pencemaran air sungai akibat limbah domestik rumah tangga, peternakan,
industri, dan pertanian. Analisis pengaruh tutupan lahan terhadap kualitas air
menunjukkan korelasi positif antara peningkatan luas pemukiman dan sawah
dengan konsentrasi BOD (r = 0,6–1) dan TSS terutama di segmen 2 (r = 0,82).
Sebaliknya, DO menunjukkan korelasi negatif dengan pemukiman dan perkebunan
(r = -0,22 hingga -0,78), menunjukkan bahwa urbanisasi dan ekspansi perkebunan
berdampak negatif pada kadar oksigen terlarut, sedangkan tutupan sawah
meningkatkan TSS dengan nilai korelasi (r = 0,4). Pendekatan Driving Force –
Pressure – State – Impact – Response (DPSIR) menekankan pentingnya
pengelolaan lahan vegetasi hijau sebagai langkah kunci dalam mitigasi pencemaran
dan peningkatan kualitas air di DAS Cilamaya, serta dalam menjaga keseimbangan
ekosistem secara keseluruhan.