digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Ayu Ditania
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Penelitian ini menganalisis karakteristik batuan reservoir sumur SA-09 di Formasi Bekasap, Cekungan Sumatra Tengah, untuk menentukan lingkungan pengendapan, diagenesa, dan provenance menggunakan data petrografi. Hasil analisis menunjukkan tiga asosiasi fasies utama: delta plain, marsh, dan delta front. Fasies delta front (interval 5251-5254 kaki) terdiri dari batulempung masif hingga batupasir sangat halus dengan struktur laminasi dan convolute laminasi, didominasi oleh Quartz Sublithearenite dan Calcareous Quartz Subarkose, menunjukkan potensi reservoir yang baik. Fasies marsh (interval 5247.65-5251 kaki) mengandung batulempung dan batupasir sangat halus dengan material karbon, menunjukkan potensi reservoir yang lebih bervariasi dengan porositas dan permeabilitas lebih rendah. Fasies delta plain (interval 5224-5247.65 kaki) terdiri dari batulempung hingga batupasir sangat kasar dengan struktur flaser, silangsiur, dan ripple laminasi, menunjukkan variasi energi arus yang mempengaruhi distribusi porositas dan permeabilitas, menunjukkan potensi reservoir yang sangat baik. Proses diagenesa yang meliputi eogenesis dan mesogenesis sangat berperan dalam menentukan kualitas reservoir. Eogenesis menghasilkan struktur awal dan porositas primer, sementara mesogenesis menyebabkan perubahan mineral dan pembentukan semen yang mempengaruhi porositas dan permeabilitas secara vertikal. Sementasi dolomit dan ankerit secara signifikan dapat menurunkan porositas dan permeabilitas menjadi masing-masing 2.3% - 18.6% dan 0.57 mD - 18.5 mD, namun kehadirannya pada sumur SA-09 tidak terlalu banyak sehingga tidak mempengaruhi kualitas reservoir. Provenance menunjukkan bahwa sebagian besar material berasal dari craton interior, yang stabil secara kimia dan memiliki sejarah pengendapan panjang, sementara sebagian lagi berasal dari recycled orogenic dengan sejarah deformasi lebih kompleks. Implikasinya, bagian bawah reservoir memiliki kualitas yang cukup baik dengan permeabilitas tinggi, bagian tengah reservoir menunjukkan kualitas buruk, dan bagian atas reservoir memiliki kualitas lebih baik dibandingkan delta front dan marsh. Penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang hubungan antara lingkungan pengendapan, diagenesa, dan provenance terhadap kualitas reservoir, yang penting untuk eksplorasi dan pengelolaan sumber daya hidrokarbon di Cekungan Sumatra Tengah.