Penelitian ini menganalisis karakteristik batuan reservoir sumur SA-09 di Formasi
Bekasap, Cekungan Sumatra Tengah, untuk menentukan lingkungan pengendapan,
diagenesa, dan provenance menggunakan data petrografi. Hasil analisis
menunjukkan tiga asosiasi fasies utama: delta plain, marsh, dan delta front. Fasies
delta front (interval 5251-5254 kaki) terdiri dari batulempung masif hingga
batupasir sangat halus dengan struktur laminasi dan convolute laminasi, didominasi
oleh Quartz Sublithearenite dan Calcareous Quartz Subarkose, menunjukkan
potensi reservoir yang baik. Fasies marsh (interval 5247.65-5251 kaki)
mengandung batulempung dan batupasir sangat halus dengan material karbon,
menunjukkan potensi reservoir yang lebih bervariasi dengan porositas dan
permeabilitas lebih rendah. Fasies delta plain (interval 5224-5247.65 kaki) terdiri
dari batulempung hingga batupasir sangat kasar dengan struktur flaser, silangsiur,
dan ripple laminasi, menunjukkan variasi energi arus yang mempengaruhi
distribusi porositas dan permeabilitas, menunjukkan potensi reservoir yang sangat
baik. Proses diagenesa yang meliputi eogenesis dan mesogenesis sangat berperan
dalam menentukan kualitas reservoir. Eogenesis menghasilkan struktur awal dan
porositas primer, sementara mesogenesis menyebabkan perubahan mineral dan
pembentukan semen yang mempengaruhi porositas dan permeabilitas secara
vertikal. Sementasi dolomit dan ankerit secara signifikan dapat menurunkan
porositas dan permeabilitas menjadi masing-masing 2.3% - 18.6% dan 0.57 mD -
18.5 mD, namun kehadirannya pada sumur SA-09 tidak terlalu banyak sehingga
tidak mempengaruhi kualitas reservoir. Provenance menunjukkan bahwa sebagian
besar material berasal dari craton interior, yang stabil secara kimia dan memiliki
sejarah pengendapan panjang, sementara sebagian lagi berasal dari recycled
orogenic dengan sejarah deformasi lebih kompleks. Implikasinya, bagian bawah
reservoir memiliki kualitas yang cukup baik dengan permeabilitas tinggi, bagian
tengah reservoir menunjukkan kualitas buruk, dan bagian atas reservoir memiliki
kualitas lebih baik dibandingkan delta front dan marsh. Penelitian ini memberikan
pemahaman mendalam tentang hubungan antara lingkungan pengendapan,
diagenesa, dan provenance terhadap kualitas reservoir, yang penting untuk
eksplorasi dan pengelolaan sumber daya hidrokarbon di Cekungan Sumatra Tengah.