Kemajuan teknologi komunikasi nirkabel sangat penting untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan produktivitas operasi pertambangan. Studi ini berfokus pada evaluasi dan rekomendasi solusi jaringan nirkabel luar ruang yang optimal untuk operasi pertambangan Bara Prima Borneo (BPB) di Kalimantan Timur, Indonesia, dengan menggunakan proses Analytic Hierarchy Process (AHP) sebagai metode pengambilan keputusan. Infrastruktur Wi-Fi yang ada saat ini menghadapi tantangan signifikan, termasuk cakupan terbatas, interferensi, dan masalah skalabilitas, yang menghambat efektivitasnya dalam lingkungan pertambangan yang menuntut.
Untuk mengatasi tantangan ini, studi ini menggunakan pendekatan komprehensif untuk mengidentifikasi ekspektasi dan persepsi nilai para pemangku kepentingan, mengeksplorasi desain jaringan nirkabel alternatif seperti Private LTE dan Kinetic Mesh, serta secara sistematis memilih solusi yang paling sesuai menggunakan AHP. Melalui diskusi dengan pakar materi dan pengumpulan data sekunder, studi ini menguraikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) yang terkait dengan jaringan Wi-Fi yang ada dan alternatif potensial.
Dengan menggunakan AHP, studi ini memprioritaskan berbagai kriteria seperti cakupan, keandalan, biaya, skalabilitas, dan keamanan. Desain yang direkomendasikan bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara kemampuan saat ini dan kebutuhan masa depan, memastikan cakupan jaringan yang kuat dan luas yang mendukung berbagai aplikasi digital yang penting untuk pertambangan modern.
Dengan memilih solusi yang diusulkan menggunakan AHP, BPB dapat mencapai jaringan nirkabel yang lebih andal dan dapat diskalakan, meningkatkan efisiensi operasional keseluruhan dan keselamatan sekaligus memenuhi tuntutan yang terus berkembang dari operasi pertambangannya.