COVER Indra Sembada Wisaksana
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 1 Indra Sembada Wisaksana
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 2 Indra Sembada Wisaksana
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 3 Indra Sembada Wisaksana
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 4 Indra Sembada Wisaksana
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 5 Indra Sembada Wisaksana
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza PUSTAKA Indra Sembada Wisaksana
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza
Selama masa Pandemi dan pembatasan COVID pada tahun 2020 hingga 201, banyak orang membutuhkan koneksi internet yang dapat diandalkan dari rumah. Jaringan data di rumah menjadi tren baru di Indonesia melalui jenis koneksi kabel atau 4G/5G Nirkabel tetap dimana kabel optik sulit menjangkau lokasi tersebut. Operator Jaringan Seluler (MNO) melihat hal ini sebagai peluang meningkatkan pendapatan mereka; mempertimbangkan lambatnya pertumbuhan pendapatan pada broadband seluler, sementara teknologi 5G di masa depan akan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik dibandingkan 4G karena setara dengan serat optik. Namun, ketidakpastian mengenai 5G pada tahap awal dikarenakan tidak adanya beberapa aktor 5G di Indonesia membuat MNO perlu memiliki pendekatan yang lebih baik dibandingkan metode peramalan. Penelitian ini mencoba menjawab isu utama dan pertanyaan penelitian tentang bagaimana menghadirkan 5G Fix-Wireless Access (FWA) yang menguntungkan untuk 5 tahun mendatang di Indonesia melalui metode skenario planning adaptif. Pendekatan penelitian kualitatif dilakukan untuk memprediksi berbagai skenario logis melalui wawancara dan diskusi kelompok terfokus. Ada 16 kekuatan pendorong dan tren utama yang diamati dengan dua ketidakpastian kritis: Kesiapan Ekosistem Teknologi 5G dan persaingan pasar. Ada empat skenario yang masuk akal yang dibangun melalui matriks 2x2: Healthy Market Scenario (HMS) - preferable, Healthy-Segmented Market (HSM), Stagnant-Limited Market (SLM) – As is, dan Highly Competitive Market (HCM). Implikasi dan opsi untuk setiap skenario membantu pemilihan strategi beradaptasi dan mempersiapkan organisasi yang tangkas. Sinyal peringatan dini diberikan sebagai indikator utama pemilihan strategi yang terdiri dari tiga aspek utam yaitu: regulasi, teknologi dan bisnis.