digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Maria Elvani Situmorang
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Maria Elvani Situmorang
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Maria Elvani Situmorang
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Maria Elvani Situmorang
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Maria Elvani Situmorang
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Maria Elvani Situmorang
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Maria Elvani Situmorang
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Reksa Dana berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di Indonesia mengalamai pertumbuhan yang signifikan selama lima tahun terakhir, namun Total Aset Kelolaan (AUM) tetap relatif rendah dibandingkan dengan dana konvensional. Penelitian ini mengeksplorasi evolusi reksa dana berbasis ESG di Indonesia, mengidentifikasi tren terkini, dan mengusulkan strategi yang dapat meningkatkan dana kelolaa, dengan pendekatan riset berbasis metode campuran yang menggabungkan analisis data market dengan wawasan kualitatif dari dokumen publik dan laporan industri. Meskipun kesadaran dan minat terhadap investasi ESG meningkat, beberapa hambatan menghalangi adopsi ESG secara meluas. Hambatan tersebut termasuk pemahaman yang terbatas tentang prinsipprinsip ESG di kalangan investor, kerangka regulasi yang terbatas, serta promosi dan informasi tentang ESG funds yang kurang memadai oleh pemangku kepentingan. Generasi Milenial dan Gen Z menunjukkan kesadaran lingkungan yang tinggi, dipengaruhi oleh pengalaman pribadi seperti polusi udara, yang mengarah pada preferensi terhadap produk berkelanjutan. Namun, banyak investor yang tidak menyadari adanya reksa dana berbasis ESG, diperparah dengan kurangnya informasi terpusat. Dari perspektif manajer investasi, terdapat tren peningkatan jumlah produk dan AUM reksa dana berbasis ESG, tetapi masih ada kebingungan dalam mengintegrasikan faktor ESG ke dalam proses investasi karena standar dan kerangka kerja yang berbeda-beda. Tren peningkatan investasi berbasis ESG membutuhkan regulasi ketat dan panduan yang jelas untuk menghindari pemasaran yang menyesatkan dan memastikan keberlanjutan yang sesungguhnya. Faktor positif meliputi peningkatan kesadaran investor, inovasi fintech, dan dukungan regulasi, sementara tantangan seperti rekam jejak terbatas, greenwashing, kurangnya standardisasi, dan persaingan harus diatasi. Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian ini mengusulkan peningkatan pendidikan investor, penguatan kebijakan regulasi, dan pemanfaatan inovasi fintech untuk meningkatkan transparansi dan aksesibilitas informasi ESG. Penelitian ini berkontribusi pada keuangan berkelanjutan dengan memberikan analisis komprehensif tentang reksa dana berbasis ESG di Indonesia dan menawarkan rekomendasi praktis untuk mendorong pertumbuhannya. Temuan ini iii sangat relevan bagi pembuat kebijakan, lembaga keuangan, dan investor yang mempromosikan praktik investasi berkelanjutan di pasar negara berkembang