digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Gunawan Pramono
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Gunawan Pramono
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Gunawan Pramono
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Gunawan Pramono
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Gunawan Pramono
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Gunawan Pramono
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Gunawan Pramono
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Indonesia menyadari pentingnya pertanian berkelanjutan dan secara aktif mendorong inisiatif serta penelitian untuk mengidentifikasi dan menerapkan praktik terbaik dalam mengurangi emisi amonia. Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah strategi PT Pupuk Indonesia dalam membangun pabrik amonia hijau dan biru memberikan hasil positif dari perspektif keberlanjutan dan kelayakan komersial, serta kontribusinya terhadap pencapaian kebijakan emisi nol bersih di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan Critical System Heuristic (CSH), Causal Loop Diagram (CLD), dan analisa sensitivitas sederhana untuk merepresentasikan umpan balik dan hubungan sistemik. Temuan menunjukkan bahwa investasi dalam produksi amonia hijau dan biru mendorong inovasi teknologi yang meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi emisi karbon sekitar 30% pada tahun 2050. Namun, peningkatan kapasitas produksi awalnya menyebabkan peningkatan emisi sekitar 10%. Penelitian ini menekankan bahwa pengurangan emisi CO2 harus menjadi prioritas dalam keputusan investasi, dengan fokus pada adopsi teknologi dan praktik yang lebih bersih yang memberikan manfaat lingkungan yang signifikan. Kebijakan pemerintah, insentif, dan potensi sanksi berperan penting dalam membentuk strategi investasi. PT Pupuk Indonesia disarankan untuk menerapkan kebijakan yang memastikan kelayakan jangka panjang proyek-proyek ini dengan fokus pada hal-hal yang menguntungkan yang memberikan keunggulan strategis bagi investasi Pupuk Indonesia, serta menjalin kerjasama dengan badan pemerintah untuk mendapatkan insentif dan dukungan yang mendukung investasi berkelanjutan.