Pertanian di Indonesia sangat erat kaitannya dengan identitas bangsa, mencakup tradisi, mata
pencaharian, dan budaya. Namun, sektor pertanian saat ini sedang mengalami transformasi
signifikan yang didorong oleh kemajuan teknologi. Agridesa, sebuah perusahaan agritech,
berada di garis depan pergerakan ini, mendorong batasan dan menetapkan standar baru. Tesis
ini mengeksplorasi faktor-faktor kunci yang berkontribusi terhadap keberlanjutan Agridesa di
tengah banyaknya kegagalan di sektor agritech, melalui kerangka Resource-Based View
(RBV). Tesis ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang berkontribusi pada
keberlanjutan Agridesa meskipun banyaknya kegagalan yang terjadi di sektor agritech. Selain
itu, tesis ini juga berupaya mengembangkan rekomendasi strategis untuk memastikan
keberlanjutan dan pertumbuhan Agridesa di masa depan. Penelitian ini mengadopsi
pendekatan kualitatif untuk mengeksplorasi dinamika yang rumit antara teknologi, tradisi, dan
keberlanjutan dalam operasi Agridesa. Dengan menggunakan wawancara semi-terstruktur
dan analisis tematik, penelitian ini menggali pengalaman dan perspektif para pemangku
kepentingan Agridesa, termasuk CEO, koordinator proyek, agronom, pemegang saham, dan
perwakilan dari asosiasi petani. Temuan penelitian ini mengungkapkan faktor-faktor
keberhasilan kritis yang memungkinkan Agridesa untuk mempertahankan dan
mengembangkan operasinya. Faktor-faktor ini meliputi integrasi teknologi modern dengan
praktik pertanian tradisional, penerapan protokol agri-input yang ramah lingkungan, dan
keterlibatan pemangku kepentingan yang proaktif. Penelitian ini menyimpulkan dengan
rekomendasi strategis untuk Agridesa, yang menekankan pada peningkatan strategi berbasis
data, kolaborasi dengan pemangku kepentingan, serta keseimbangan antara inovasi dan
kearifan tradisional. Wawasan ini bertujuan untuk berkontribusi pada diskusi yang lebih luas
tentang praktik pertanian berkelanjutan dan peran inovasi agritech dalam mencapai
keberlanjutan ekonomi, tanggung jawab lingkungan, dan penerimaan sosial di Indonesia..