Sistem rekomendasi penting untuk membantu pengguna dalam memilih produk (item) yang sesuai dengan preferensinya. Dalam hal ini, sistem rekomendasi memberikan rekomendasi item secara otomatis berdasarkan riwayat perilaku dan
preferensi pengguna. Perilaku dan preferensi pengguna dapat diperoleh dari
penilaian (rating) yang diberikan oleh pengguna terhadap item. Pada sistem
rekomendasi multikriteria, rating tersebut diberikan baik untuk item maupun
kriteria item. Terdapat dua pendekatan umum untuk menyelesaikan sistem
rekomendasi multikriteria, yaitu pendekatan heuristik dan berbasis pemodelan.
Pendekatan berbasis fungsi agregasi yang merupakan bagian dari pendekatan
berbasis pemodelan merupakan pendekatan yang banyak dikembangkan saat ini.
Kerangka kerja dari pendekatan ini terdiri dari prediksi rating kriteria,
pembelajaran fungsi agregasi, dan prediksi rating untuk satu item secara
keseluruhan (rating overall).
Akurasi masih menjadi permasalahan utama pada penelitian sistem rekomendasi.
Akurasi dipengaruhi oleh ketersediaan data, sedangkan saat ini sparsity masih
menjadi isu. Pada sistem rekomendasi multikriteria, tingkat sparsity menjadi
semakin meningkat akibat dari ketidaklengkapan rating kriteria yang diberikan
oleh pengguna. Hal inilah yang disebut sebagai partial preferences problem.
Sejumlah penelitian mengusulkan penanganan partial preferences problem untuk
meningkatkan kinerja sistem, diantaranya pendekatan berbasis aturan dan
pemrosesan teks untuk memprediksi rating yang tidak lengkap. Namun
pendekatan-pendekatan tersebut hanya memanfaatkan satu atribut, rating overall
saja atau ulasan saja. Isu berikutnya adalah bagaimana membangun fungsi agregasi
yang efektif untuk memodelkan relasi antara rating kriteria dengan rating overall.
Sejumlah metode diusulkan untuk menyelesaikan masalah ini, seperti metode
berbasis statistik ataupun machine learning, namun lingkup fungsi yang dihasilkan
masih berlaku umum sehingga belum bisa menangkap preferensi personal dari
pengguna. Terakhir, yang tidak kalah penting adalah penjelasan rekomendasi.
Penjelasan pada level kriteria dapat disajikan secara langsung dalam bentuk
kuantitatif ataupun secara tidak langsung dalam bentuk kalimat. Penjelasan dalam
bentuk kalimat lebih mudah dipahami oleh pengguna. Namun pengembangan
masih diperlukan terutama dari sisi kelengkapan dalam menjelaskan detail setiap
kriteria. Oleh karena itu, permasalahan yang diajukan pada penelitian disertasi ini
ii
adalah (1) bagaimana meningkatkan kualitas rekomendasi pada sistem rekomendasi
multikriteria melalui personalisasi fungsi agregasi dan penanganan partial
preference problem dengan pelengkapan rating kriteria menggunakan pendekatan
berbasis pemrosesan teks - multiatribut (yaitu ulasan dan rating overall) dan (2)
bagaimana memetakan rating kriteria menjadi penjelasan rekomendasi level
kriteria dalam bentuk kalimat dan meningkatkan kelengkapan dalam menjelaskan
detail setiap kriteria.
Permasalahan pertama berfokus pada peningkatan akurasi rekomendasi.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini mengusulkan pelengkapan rating
kriteria untuk known items menggunakan metode berbasis BERT dengan
memanfaatkan ulasan dan rating overall (multiatribut) yang disebut MA-BERT-
RA. Kinerja MA-BERT-RA mengungguli SA-BERT (Single-Attribute BERT)
dengan peningkatan akurasi mencapai 2,21%. Selain itu, penelitian ini juga
mengusulkan personalisasi fungsi agregasi berbasis NN (neural network) pada
MCCF (multi-criteria collaborative filtering) yang disebut sebagai P-FFNN-MCCF
dan P-DNN-MCCF untuk memprediksi rating overall dan rekomendasi dari
unknown items. Kinerja P-FFNN-MCCF dan P-DNN-MCCF lebih unggul
dibandingkan dengan metode baseline tanpa personalisasi, dengan rata-rata
peningkatan ROC AUC sebesar 12%. Sedangkan untuk macro F1-score, terjadi
peningkatan hingga 6% untuk rekomendasi item dengan likelihood sedang dan 12%
untuk rekomendasi item dengan likelihood tinggi. Integrasi kedua metode (MA-
BERT-RA x P-FFNN-MCCF) pada kondisi sistem rekomendasi yang sebenarnya,
di mana terdapat ketidaklengkapan pada rating kriteria, menunjukkan peningkatan
akurasi dalam memprediksi rating kriteria dan rekomendasi item. Permasalahan
kedua berkenaan dengan penjelasan rekomendasi. Berdasarkan permasalahan
tersebut, penelitian ini mengusulkan penjelasan rekomendasi berbasis aspek dalam
lingkup kriteria menggunakan pendekatan template dengan perluasan aspek yang
disebut TEMP-EXT. Berdasarkan hasil pengujian terbukti bahwa kinerja TEMP-
EXT mengungguli metode baseline, baik dari sisi coverage maupun kualitas.
Peningkatan kinerja coverage fitur, coverage kriteria, dan kualitas penjelasan
rekomendasi secara berurutan mencapai 40%, 12%, dan 6%. Hasil-hasil ini
menunjukkan bahwa usulan-usulan penelitian berpengaruh positif dan berpotensi
untuk memperbaiki kinerja sistem rekomendasi multikriteria.