Dalam beberapa tahun terakhir, media sosial mulai menjadi sebuah kebutuhan. Munculnya penggunaan media sosial telah meningkatkan daya tarik efisiensi iklan; bisnis-bisnis lebih cenderung memasang iklan media sosial untuk mencapai pelanggan dan calon pelanggan mereka dengan mudah. Untuk memanfaatkan sarana pemasaran baru ini, faktor-faktor yang mempengaruhi pengguna media sosial dalam pembelian produk yang diiklankan kepada mereka perlu dipahami. Studi ini merupakan konseptualisasi dorongan pembelian konsumen sebagai konsep yang mencakup personalisasi, tingkat kesenangan atau kepuasan (indulgence) masyarakat mereka, dan gender, yang semuanya berpotensi berdampak pada perilaku pembelian. Pelanggan dari berbagai belahan dunia memiliki sikap yang berbeda terhadap iklan dan niat pembelian, oleh karena itu, studi ini berfokus untuk membandingkan ekonomi-ekonomi berkembang di Asia Tenggara dengan salah satu ekonomi terbesar di dunia, yaitu Amerika Serikat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekonomi Asia Tenggara dan ekonomi Barat cenderung memiliki sikap positif terhadap iklan yang dipersonalisasi untuk mereka, namun negara-negara Barat lebih cenderung menuruti dorongan pembelian impulsif dibandingkan ekonomi Asia Tenggara. Selain itu, gender ditemukan mengendalikan hubungan antara tingkat kepuasan dan dorongan pembelian. Dalam penelitian ini, konsumen perempuan lebih cenderung melakukan pembelian impulsif dibandingkan konsumen laki-laki. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi para pemasar untuk merencanakan dan melaksanakan iklan mereka secara efektif kepada pengguna media sosial di negara-negara berkembang di Asia Tenggara, dan melihat negara-negara tersebut sebagai pasar potensial.