digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Meningkatnya permintaan perumahan di Indonesia, yang didorong oleh urbanisasi dan perubahan perilaku kerja, mendorong PT. XYZ, yang didirikan pada tahun 2021, untuk berekspansi ke sektor residensial. Perusahaan berencana mengembangkan apartemen bertingkat rendah dan rumah tapak di kawasan hunian pintar di kota sekunder, dengan menyasar generasi Milenial, Gen Z, dan kalangan menengah-atas. Apartemen bertingkat rendah menarik minat pembeli muda dengan fitur modern, sementara rumah tapak ditujukan untuk pembeli yang lebih dewasa yang menginginkan lingkungan hunian yang lebih luas. Studi kelayakan ini menganalisis potensi pasar proyek, kelayakan finansial, dan lingkungan regulasi melalui kerangka PESTEL, VRIO, Porter’s Five Forces, SWOT, dan Manajemen Risiko. Model keuangan, termasuk NPV, IRR, PBP, dan simulasi Monte Carlo, digunakan untuk menilai risiko dan pengembalian, dengan referensi global memperkaya analisis. Dari 18 kota yang dianalisis dalam RPPI oleh Bank Indonesia, 16 diklasifikasikan sebagai kota sekunder. Semarang dipilih sebagai kota sekunder yang representatif karena pertumbuhan pasar yang seimbang, terlihat dari kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (RPPI) yang stabil di berbagai segmen perumahan. Proyek infrastruktur seperti Kawasan Industri Kendal, dengan ruang untuk pengembangan di masa depan dan permintaan yang konsisten di berbagai jenis perumahan, menjadikannya ideal untuk memahami kota-kota sekunder di Indonesia. Strategi PT. XYZ berfokus pada kemitraan, pengendalian biaya, pengembangan jenis perumahan baru, dan menciptakan lingkungan hunian pintar. Proyek ini tidak hanya menjanjikan pengembalian yang substansial, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan komunitas hunian pintar yang berkelanjutan di kota sekunder, memenuhi kebutuhan generasi muda yang mencari fleksibilitas dan generasi yang lebih dewasa yang menginginkan lingkungan hunian yang lebih tradisional. Penelitian ini juga dapat menjadi referensi berharga untuk studi masa depan mengenai pasar kota sekunder di Indonesia, memberikan wawasan tentang strategi pengembangan properti dalam konteks urban yang serupa.