digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

abstrak Vania Zahra Amalia Putri
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab II
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab III
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Manusia menghabiskan 87% waktunya di dalam bangunan. Hal ini menjadikan kualitas lingkungan di dalam ruangan (IEQ) menjadi penting untuk diperhatikan karena berdampak pada kenyamanan dan kesehatan manusia. IEQ ditentukan oleh empat faktor utama, yaitu pencahayaan, akustik, termal, dan kualitas udara dalam ruangan. Indonesia sebagai negara beriklim tropis memiliki suhu dan kelembapan udara yang cukup tinggi sehingga menjadikan orang lebih memilih untuk beraktivitas di dalam ruangan. Hal ini menyebabkan kualitas udara di dalam ruangan menjadi buruk. Penyebab utama kualitas udara dalam ruangan memburuk adalah kurangnya ventilasi. Oleh karena itu, penting untuk memilih sistem ventilasi yang tepat. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa displacement ventilation dapat meningkatkan tidak hanya kenyamanan termal, tetapi juga kualitas udara dalam ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh penggunaan displacement ventilation terhadap kenyamanan termal dan kualitas udara dalam ruangan, khususnya di daerah tropis. Data dikumpulkan melalui metode objektif dan subjektif. Pengukuran objektif dilakukan dengan mengambil data suhu udara, kecepatan udara, kelembapan relatif, dan kadar karbon dioksida. Sedangkan, pengukuran subjektif, tujuh responden dilibatkan dalam survei sensasi termal di ruangan dengan displacement ventilation. Dengan mengasumsikan ruang multimedia sebagai laboratorium komputer dan kantor yang memenuhi mode manajemen risiko infeksi, penelitian ini memvariasikan laju aliran udara segar yang masuk ke ruangan. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan displacement ventilation dengan variasi laju aliran udara segar menghasilkan perbedaan suhu antara kepala dan kaki yang tidak melebihi 2°C, suhu udara dalam ruangan tetap berada dalam zona kenyamanan termal, kecepatan udara di kepala kurang dari 0,25 m/s, dan di pergelangan kaki berkisar antara 0,08 hingga 0,27 m/s. Kadar karbon dioksida berada pada rentang 314 hingga 465 ppm. Berdasarkan survei, responden merasa nyaman pada 78% variasi frekuensi kecepatan blower. Namun, responden melaporkan terjadinya gejala Sick Building Syndrome (SBS). Kata kunci: displacement ventilation, kenyamanan termal, kualitas udara dalam ruangan