Layanan pengumpulan sampah rumah tangga yang diinisiasi oleh swasta memiliki potensi dalam mendorong penyelesaian masalah pengelolaan sampah di Indonesia yang belum terfokus pada penanganan di hulu. Layanan pengumpulan sampah ini menawarkan dua model pengumpulan, yakni pengantaran ke titik tertentu (dropoff) dan penjemputan di rumah (pick-up), serta berbagai macam insentif dan implementasi teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggerak utama dalam mendorong adopsi layanan pengumpulan sampah rumah tangga di Indonesia, yang berfokus kepada penelusuran faktor-faktor yang mempengaruhi niat penggunaan, pengaruh model pengumpulan, dan rekomendasi strategi pengembangan industri. Beberapa faktor yang digunakan diadaptasi dari teori terpadu penerimaan dan penggunaan teknologi (UTAUT2). Penelitian berbasis studi kuantitatif ini dilakukan melalui kuesioner daring yang melibatkan 275 responden.
Hasil analisis pemodelan persamaan struktural kuantitatif mengungkapkan bahwa ekspektasi usaha dan motivasi hedonis mempengaruhi niat penggunaan layanan pengumpulan sampah rumah tangga secara positif dan signifikan. Selain itu, kondisi yang memfasilitasi menunjukkan dampak yang signifikan terhadap pengguna kedua model pengumpulan, sementara nilai harga hanya berpengaruh secara signifikan terhadap pengguna layanan drop-off. Hasil penelitian ini juga menggarisbawahi peran model pengumpulan sampah yang berbeda dalam membentuk preferensi individu. Oleh karena itu, penting untuk memahami ekspektasi individu dalam menyusun layanan pengumpulan sampah. Sebagai rekomendasi untuk memajukan industri dan mendorong perilaku daur ulang yang berkelanjutan, penyedia layanan harus fokus untuk mengembangkan layanan yang ramah pengguna, memperluas jangkauan untuk meningkatkan aksesibilitas, meningkatkan kesadaran tentang daur ulang yang menyenangkan dan bermanfaat, serta menyesuaikan strategi berdasarkan model pengumpulan sampah.