digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring perkembangan drastis di industri musik live secara global, permintaan untuk konser pun meningkat dan memicu adanya fenomena perang tiket—ditandai dari adanya hiperkompetisi antara konsumen pada saat membeli tiket. Secara alami, konser dan festival musik memiliki keterbatasan dalam ketersediaan tiket untuk memastikan protokol keselamatan dan kapasitas di tempat acara. Taktik pemasaran berbasis kelangkaan dalam penjualan tiket konser umumnya ditunjukkan melalui adanya tingkatan harga yang berbeda. Dalam beberapa tahun ke belakang, pasar di Indonesia mengindikasi pertumbuhan drastis, seperti yang dapat dilihat dari permintaan konsumen melalui banyaknya tiket yang terjual habis untuk berbagai konser di Indonesia. Pemasaran berbasis keterbatasan memiliki peran penting dalam kesuksesan penjualan tiket konser. Untuk memahami perilaku konsumen dalam fenomena ini, pertanyaan berikut dapat dijawab; Bagaimana nilai dan urgensi dalam penjualan tiket konser dipandang oleh konsumen pada saat pemasaran berbasis kelangkaan diterapkan? Apakah taktik pemasaran berbasis kelangkaan menimbulkan adanya kekhawatiran etis terkait keadilan penjualan tiket bagi para konsumen? Bagaimana emosi dan perilaku konsumen dapat dipicu oleh pemasaran berbasis kelangkaan dalam penjualan tiket konser? Bagaimana pemahaman menyeluruh mengenai perilaku konsumen dapat secara efektif memanfaatkan taktik pemasaran berbasis kelangkaan untuk penjualan tiket konser dalam tujuan meningkatkan pendapatan dan memastikan kesukesesan acara? Riset ini bertujuan untuk memahami lebih dalam terkait perilaku konsumen untuk penjualan tiket konser dan bagaimana mereka memandang nilai dari tiket tersebut melalui penelitian kualitatif. Berdasarkan penemuan melalui tinjauan pustaka dan wawancara, ada korelasi antara keterbatasan/kelangkaan, perilaku konsumen, dan kemunculannya calo tiket. Keterbatasan yang ada mempengaruhi persepsi konsumen dan menghasilkan nilai yang lebih tinggi serta peningkatan dari keinginan konsumen. Meski antusiasme yang tinggi membawa pendapatan yang lebih tinggi bagi promotor dan penyelenggara acara, fenomena ini menimbulkan banyaknya praktik yang tidak etis melalui calo tiket dan penjual tiket yang tidak sah. Oleh karena itu, untuk menanggapi adanya masalah ini, ada beberapa saran untuk mencegah kekhawatiran etis yang berlebih dan rekomendasi bagi promotor dan penyelenggara acara untuk memanfaatkan taktik pemasaran dengan lebih efektif.