digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Anandito S. I. Nugroho
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Anandito S. I. Nugroho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Anandito S. I. Nugroho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Anandito S. I. Nugroho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Anandito S. I. Nugroho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Anandito S. I. Nugroho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Anandito S. I. Nugroho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Anandito S. I. Nugroho
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia memiliki sumberdaya dan cadangan batubara yang melimpah. Mengingat besarnya cadangan ini, penelitian mengenai parameter yang menentukan peringkat batubara menjadi sangat penting untuk mengoptimalkan penggunaan batubara berdasarkan komposisinya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara reflektansi maksimum vitrinit terhadap lengas tertambat, zat terbang, karbon tertambat, dan nilai kalori, serta mengevaluasi tingkat kesesuaian penggunaan parameter tersebut dalam penentuan peringkat batubara. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil analisis dari 9 sampel yang diambil dari Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, sementara data sekunder merupakan hasil analisis dari 241 sampel yang berasal dari berbagai lokasi di Indonesia dan Tiongkok. Metode analisis yang dilaksanakan dalam penelitian ini antara lain analisis proksimat, nilai kalori, dan reflektansi maksimum vitrinit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reflektansi maksimum vitrinit memiliki korelasi positif dengan parameter nilai karbon tertambat dan nilai kalori, serta korelasi negatif dengan parameter kandungan lengas tertambat dan zat terbang. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa reflektansi maksimum vitrinit merupakan parameter yang sesuai untuk penentuan peringkat batubara, baik untuk batubara peringkat rendah maupun tinggi. Zat terbang dan karbon tertambat juga merupakan parameter yang sesuai untuk penentuan peringkat batubara peringkat tinggi, sedangkan nilai kalori merupakan parameter yang sesuai untuk batubara peringkat rendah. Namun, kandungan lengas tertambat kurang sesuai digunakan sebagai parameter penentuan peringkat batubara.