digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Maria Sola Yessica
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Maria Sola Yessica
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Maria Sola Yessica
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Maria Sola Yessica
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Maria Sola Yessica
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Maria Sola Yessica
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Gas metana (CH4) merupakan gas rumah kaca yang berbahaya daripada Karbondioksida. Emisi gas metana menjadi produk sampingan dari penambangan bawah tanah pada lapisan batubara. Gas metana tersebut dapat bocor dan menumpuk di ruang terbatas atau terakumulasi di atmosfer. Kuantitas dan laju emisi gas metana tergantung pada strata dan lapisan batubara pada formasi di atas dan di bawah yang terpengaruh oleh penambangan. Oleh karena itu, perlu diketahui jumlah emisi gas metana yang berasal dari lapisan batubara dan overburden dengan berbagai litologi dan mempelajari karakteristik permeabilitas dan difusivitas. Penelitian bertujuan mengetahui karakteristik aliran gas metana di berbagai jenis batuan (media berpori) pada skala laboratorium menggunakan sensor gas metana dan dilakukan perhitungan empiris untuk membandingkan terhadap penelitian terdahulu. Parameter karakteristik media berpori mencakup nilai porositas dan permeabilitas intrinsik. Sedangkan parameter karakteristik aliran gas metana adalah koefisien difusi yang mencakup fluks gas metana. Analisis menunjukkan bahwa porositas dan permeabilitas intrinsik berbanding lurus dengan fluks dan koefisien difusi. Hasil penelitian porositas batupasir (20%) lebih besar daripada batulanau (7%) dan nilai permeabilitas intrinsiknya berturut-turut 5,316 x 10-17????m2 (5,386 x 10-2????mD) dan 1,076 x 10-17 m2 (1,09 x 10-2 mD) serta koefisien difusi gas metana untuk batupasir 1,298 x 10-7 m2/s dan batulanau sebesar 1,623 x 10-8 m2/s. Dapat ditarik kesimpulan jenis media berpori berpengaruh terhadap karakteristik aliran gas metana. Perbandingan antara konduktivitas hidraulik gas dan cairan pada batupasir berturut-turut ialah 3,641 x 10-7 m/s dan 10-7,5 m/s serta pada batulanau 7,37 x 10-8 m/s dan 10-11 m/s.