Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam membangun prediksi untuk sebuah kalender pertanian diperlukan sistem
yang dapat mengakuisisi data cuaca pada suatu lahan pertanian secara akurat. Selain
itu, sistem juga harus dapat melakukan transfer data dari/ke cloud. Sistem harus
dapat mengantisipasi jika digunakan pada sebuah lahan pertanian yang remote di
mana belum tentu tersedia jaringan listrik PLN di sana sehingga sistem yang dibuat
juga perlu menggunakan catu daya dari sumber energi terbarukan, yaitu energi sinar
matahari. Karya tulis ini menjelaskan perancangan dan pengimplementasian sistem
monitoring cuaca pada sistem kalender pertanian berbasis IoT. Sistem yang
dirancang terdiri atas sensor node yang dapat mengukur parameter cuaca pada
lahan pertanian seperti, suhu udara, tekanan udara, kelembapan udara, kelembapan
tanah, intensitas cahaya matahari, arah angin, kecepatan angin, dan curah hujan.
Data cuaca tersebut kemudian akan dikirimkan ke cloud oleh gateway secara
periodik setiap 30 menit sekali untuk diolah lebih lanjut menjadi sebuah prediksi
cuaca dalam sistem kalender pertanian. Gateway yang didesain untuk sistem ini
menggunakan protokol ESP-NOW untuk melakukan komunikasi dengan sistem
irigasi dan jaringan 4G untuk melakukan komunikasi dengan cloud server. Selain
itu, gateway memiliki penyimpanan lokal untuk menyimpan data cuaca yang gagal
terkirim ke cloud karena jaringan internet terputus. Sistem menggunakan dua
sumber daya, yaitu sumber daya dari PLN dan sumber daya dari energi matahari
sehingga sistem tetap dapat berfungsi meskipun listrik dari PLN sedang padam.
Dalam perancangan dan pengimplementasian ini, sistem monitoring cuaca sudah
dapat menjalankan fungsi utamanya yaitu melakukan pengukuran parameter cuaca
pada lahan pertanian dan melakukan transfer data ke cloud secara periodik. Selain
itu, tingkat akurasi dari data cuaca yang dapat diukur oleh sistem ini juga sudah
memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan dimana akurasi dari pengukuran suhu
udara (±0.2°C), kelembapan udara (±1% RH), intensitas cahaya matahari
(±2% lux), dan kecepatan angin (±0.1 m. s
?1
). Namun, sistem ini masih
memerlukan pengembangan dan pengujian lebih lanjut untuk meningkatkan
keakurasian data cuaca lainnya serta mengembangkan enclosure agar dapat
menjamin sistem monitoring cuaca memenuhi spesifikasi IP65 agar dapat bekerja
optimal pada penggunaan outdoor.