Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Memasuki era digital, kebutuhan akan kontrol akses yang aman dan andal semakin
meningkat, terutama dalam konteks transaksi keuangan yang mengalami evolusi
signifikan dari metode tradisional ke solusi digital. Blockchain muncul sebagai solusi
inovatif untuk mengatasi isu integritas data dan ketergantungan pada single point of
failure yang dihadapi oleh database konvensional. Melalui desentralisasi, blockchain
menawarkan cara baru dalam menjaga integritas data, memastikan bahwa setiap transaksi
dicatat secara permanen dan tidak dapat diubah tanpa konsensus.
Untuk menerapkan kontrol akses yang dinamis dan adaptif, digunakan konsep
Attribute-Based Access Control (ABAC). Dalam pendekatan ABAC tersebut, XACML
dipilih sebagai kerangka kerja karena kemampuannya mendefinisikan kebijakan akses
yang kompleks dan adaptif. Studi kasus payment gateway dipilih untuk menguji dan
mengimplementasikan prototipe sistem Kontrol Akses Berbasis Blockchain (BAC)
dengan pendekatan XACML, melibatkan tiga entitas utama: merchant, attribute
authority, dan payment provider. Dalam pengembangan sistem, BRMS Engine digunakan
untuk pengambilan keputusan kompleks yang disimpan pada chaincode blockchain.
Implementasi sistem bersifat proof-of-concept, di mana jaringan blockchain dijalankan
secara lokal menggunakan template test-network dari Hyperledger Fabric. Sistem tersebut
mencakup tiga layanan aplikasi terdesentralisasi untuk merchant, attribute authority, dan
payment provider, yang mengelola atribut, kebijakan, dan transaksi pembayaran. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa sistem kontrol akses berbasis blockchain berhasil
meningkatkan integritas data transaksi, dengan auditabilitas yang terbukti transparan.
Pendekatan blockchain dengan XACML menunjukkan potensi besar sebagai solusi untuk
mengatasi kelemahan sistem kontrol akses tradisional pada payment gateway.