ABSTRAK Oktaviardi Bityasmawan A
PUBLIC Yati Rochayati COVER Oktaviardi Bityasmawan A
PUBLIC Yati Rochayati BAB 1 Oktaviardi Bityasmawan A
PUBLIC Yati Rochayati BAB 2 Oktaviardi Bityasmawan A
PUBLIC Yati Rochayati BAB 3 Oktaviardi Bityasmawan A
PUBLIC Yati Rochayati BAB 4 Oktaviardi Bityasmawan A
PUBLIC Yati Rochayati BAB 5 Oktaviardi Bityasmawan A
PUBLIC Yati Rochayati BAB 6 Oktaviardi Bityasmawan A
PUBLIC Yati Rochayati PUSTAKA Oktaviardi Bityasmawan A
PUBLIC Yati Rochayati
Perangkat penyimpan energi seperti superkapasitor dan baterai ion litium telah
banyak mendapat perhatian ilmuwan dalam beberapa tahun terakhir untuk
menunjang pemanfaatan energi terbarukan. Elektrode merupakan salah satu
komponen yang penting terhadap performa perangkat penyimpan energi karena
berperan langung dalam penyimpanan serta transfer muatan. Di antara berbagai
jenis material, grafena banyak dipelajari untuk diaplikasikan dalam elektrode
perangkat penyimpan energi karena memiliki sifat-sifat menarik yang mendukung
untuk penerapan pada elektrode perangkat penyimpan energi antara lain
konduktivitas listrik tinggi, luas permukaan besar, dan stabilitas elektrokimia yang
baik. Metode pengelupasan elektrokimia dari bahan baku grafit merupakan salah
satu metode yang menjanjikan untuk fabrikasi grafena secara top-down karena
memiliki beberapa kelebihan antara lain, mudah dalam mengontrol tingkat oksidasi
grafena, tidak memerlukan pelengkapan yang rumit, relatif ramah lingkungan, serta
menghasilkan konduktivitas listrik relatif tinggi. Namun grafena mudah mengalami
agregasi ketika pengeringan akibat sedikitnya kandungan gugus fungsi. Agregasi
juga dapat diakibatkan oleh penggunaan bahan perekat ketika fabrikasi elektrode.
Hal itu akan menjadi masalah yaitu penurunan kapasitansi spesifik dan rate
capability terutama pada elektrode superkapasitor. Selain itu, meskipun oksidasi
yang terjadi selama pengelupasan elektrokimia ini terjadi secara moderat, kehadiran
gugus fungsi oksigen tetap dapat mengakibatkan cacat kristal sehingga berdampak
pada reduksi konduktivitas listrik grafena. Oleh karena itu diperlukan pengontrolan
pada proses sintesis agar diperoleh kandungan gugus fungsi oksigen yang optimum
untuk menghasilkan elektrode yang memiliki konduktivitas tinggi.
Pada penelitian ini, kami telah melakukan modifikasi struktur, fungsionalisasi,
hingga teknik deposisi exfoliated graphene (EG) yang disintesis melalui
pengelupasan elektrokimia untuk meningkatkan performa perangkat penyimpanan
energi berupa superkapasitor dan baterai ion litium. Perlakuan pasca ultrasonikasi
setelah pengelupasan elektrokimia bertujuan untuk meminimalkan agregasi lapisan
grafena. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan ini dapat
meningkatkan derajat pengelupasan yang dihasilkan sehingga menghasilkan
performa elektrode superkapasitor yang lebih baik. Derajat pengelupasan terbaik
dihasilkan dari pemberian ultrasonikasi pada daya 480 W (EG 480) ditunjukkan dari lapisan grafena yang lebih tipis yang diperoleh menggunakan karakterisasi
Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Transmission Electron Microscopy
(TEM). Hal tersebut juga dapat dikonfirmasi melalui transformasi bentuk puncak
2D spektra Raman dari asimetris menjadi simetris dan peningkatan luas permukaan
dari karakterisasi Brunauer Emmett Teller (BET). Derajat pengelupasan terbaik
tersebut menyebabkan sampel ini menghasilkan kapasitansi spesifik tertinggi
daripada sampel lainnya sesuai hasil karakterisasi Cyclic Voltammetry (CV) dan
Galvanostatic Charge Discharge (GCD).
Lebih lanjut, kami juga telah mengembangkan elektrode superkapasitor berbasis
EG tanpa menggunakan bahan perekat melalui proses deposisi elektroforesis.
Metode ini dapat menghasilkan deposit grafena yang memiliki hambatan transfer
muatan rendah dan mencegah agregasi lapisan grafena sehingga menghasilkan nilai
kapasitansi spesifik hingga 145,95 F g-1
pada rapat arus 0,5 A g-1
. Nilai ini
melampaui kapasitansi spesifik yang diperoleh dari elektrode yang difabrikasi
menggunakan bahan perekat Polyvinylidene fluoride (PVDF) yaitu 97,16 F g-1
pada
0,5 A g-1
. Kemudian, divais superkapasitor simetris yang terdiri dari elektrode yang
difabrikasi melalui deposisi elektroforesis pada tegangan 5V mencapai rate
capability tertinggi hingga 82,31% (pada 10 A g-1
dibandingkan dengan 0,5 A g-1
)
dan stabilitas siklus yang sangat baik (95% setelah 10.000 siklus pada 5 A g-1
). Nilai
rapat energi dan rapat daya maksimum yang dicapai yaitu 8,28 W jam (kg)-1
dan
10.337,38 W (kg)-1
. Studi ini mengungkapkan bahwa kombinasi pengelupasan
elektrokimia dan deposisi elektroforesis dapat menghasilkan superkapasitor
berbahan grafena tanpa memerlukan perekat dan memiliki kinerja tinggi melalui
metode yang mudah dan ramah lingkungan.
Selain itu, dalam studi ini kami juga mengaplikasikan material EG yang dihasilkan
untuk pelindung pada katode baterai ion litium. Dalam aplikasi ini diperlukan EG
yang memiliki konduktivitas listrik tinggi agar transfer muatan pada permukaan
material katode berlangsung secara cepat dan mengoptimalkan reaksi redoks
sehingga kapasitas spesifik yang tinggi dapat tercapai. Oleh karena itu, dilakukan
pengelupasan elektrokimia pada variasi konsentrasi elektrolit (NH4)2SO4 untuk
mengontrol tingkat oksidasi EG. Tingkat oksidasi pada grafena akan
mempengaruhi konduktivitas listrik EG yang lebih lanjut berdampak pada rate
capability katode NCA. Konsentrasi elektrolit yang menghasilkan konduktivitas
listrik optimum adalah 0,3M dengan nilai 125,40 ± 5,48 S cm-1
. Ketika
dicampurkan pada katode NCA, material komposit NCA/EG tersebut dapat
mempertahakan kapasitas spesifik sebesar 67,72% pada laju-C (C-rate) 5C
(dibandingkan dengan 0,1C). Hasil ini memberikan wawasan bahwa konduktivitas
listrik grafena yang tinggi diperlukan untuk mencapai rate capability katode
terbaik. Selain itu, uji stabilitas siklus dengan melakukan charging-discharging
berulang mengungkapkan bahwa sampel NCA/EG 0,3M memiliki stabilitas lebih
baik daripada NCA murni dengan nilai retensi kapasitas sebesar 77,80% setelah
100 siklus.