Penyebaran wabah penyakit yang terjadi secara serempak dengan proses penularan yang
sangat cepat, mendorong masyarakat merubah pola hidup terutama dalam aspek
kesehatan dan kebersihan. Hal tersebut diindikasikan dengan tingginya kebutuhan
masyarakat terhadap produk yang memiliki aktivitas antimikroba sebagai perbekalan
rumah tangga dalam upaya menjaga kebersihan, baik secara individu maupun di
lingkungan rumah tangga. Hand sanitizer merupakan salah satu jenis produk tersebut
yang saat ini banyak beredar dan sudah lazim digunakan oleh Masyarakat. ChloramineT merupakan zat biosida berspektrum luas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan aktif
dalam produk hand sanitizer. Namun demikian belum digunakan dalam produk hand
sanitizer yang beredar di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan metode
analisis penentuan HOCl yang merupakan bentuk aktif chloramine-T dalam produk
hand sanitizer serta data stabilitas HOCl dalam produk tersebut. HOCl ditentukan
menggunakan menggunakan metode titrasi iodometri. Dilakukan pengujian pengaruh
pH dan kadar serta volume larutan HCl dalam penentuan HOCl. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa kondisi terbaik penentuan HOCl dicapai bila keasaman sistem
titrasi diatur pada pH 7, konsentrasi larutan HCl 0,1 N, volume larutan HCl 5 mL, dan
volume dapar fosfat 10 mL. Hand sanitizer dipreparasi dengan 2 varian formula, yaitu
dengan dan tanpa penambahan gliserin pada kadar 3%. Hasil pengujian menunjukkan,
bahwa kadar HOCl masih stabil sampai hari ke-7, namun pada minggu ke-4, terjadi
penurunan kadar HOCl sebesar 18% pada hand sanitizer yang ditambahkan gliserin 3%
serta 6% pada hand sanitizer tanpa penambahan gliserin. Berdasarkan keseluruhan hasil,
dapat disimpulkan bahwa metode iodometri dapat digunakan untuk penentuan HOCl
dalam sediaan hand sanitizer dengan bahan aktif Chloramine-T, namun stabilitas HOCl
dalam sediaan tersebut masih harus ditingkatkan.